KOMPAS.com - Sebuah jembatan gantung yang menghubungan antar kecamatan di Desa Makarti, kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara hancur dihantam banjir pada Sabtu (12/12/2020).
Akibatnya seluruh warga di Desa Buket Mekarti terisolasi.
Awalnnya tiang penahan jembatan itu terlihat mulai bengkok setelah dihantam banjir sepekan lalu. Kondisii jembatan semakin parah
Hingga pada Sabtu (12/12/2020) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, jembatan tersebut rusak total.
Baca juga: Jembatan Putus akibat Banjir di Aceh Utara, 282 Orang Menanti Speedboat
Menurut Kepala Desa Buket Mekarti Muzamil, tidak ada korban jiwa di kejadian tersebut. Namun warga sama sekali tidak bisa keluar dari wilayah Desa Buket Makarti begitu juga sebaliknya.
Karena itu pihaknya telah meminta Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib untuk segera membuat jembatan darurat.
“Kemarin jembatannya sudah miring. Kita laporkan ke pemerintah juga sudah. Ini sudah putus total,” kata Muzamil saat dihubungi, Sabtu.
“Kami terisolasi. Satu-satunya akses harus menyeberangi sungai,” kata dia.
Baca juga: Jembatan Putus Dihantam Banjir di Aceh Utara, Satu Desa Terisolasi
Ia menyebut kondisinya sangat memperihatinkan. Menurutnya warga baru bisa keluar jika air surut.
“Kami harus menunggu air surut baru bisa keluar,” kata Muzamil.
Jembatan tersebut adalah jalur utama yang selama ini digunakan masyarakat Buket Mekarti untuk berbelanja dan mengangkut hasil bumi ke pasar.
Selain itu, jembatan itu juga menjadi akses utama masyarakat Geureudong Pase untuk bisa pergi ke kebunnya yang ada di kawasan tersebut.
Baca juga: Baru Sehari Kering, 20 Desa di Aceh Utara Kembali Terendam Banjir
Bantuan tersebut dikirim ke desa tersebut menggunakan speedboat.
“Warga di sana tidak bisa keluar, karena itu akses satu-satunya jembatan yang putus. Maka, bantuan diantar langsung tadi. Sekarang untuk sektor makanan sudah aman,” kata A Murthala.
Selain itu, pihaknya juga meminta BPBD Aceh Utara agar tetap di desa yang terisolasi tersebut lengkap dengan perahu.
Baca juga: 5 Hari Banjir di Aceh Utara, Bendungan Jebol Jadi Fokus Utama Perbaikan
Perahu tersebut digunakan untuk antisipasi untuk menolong warga yang sakit atau melahirkan yang butuh evakuasi dengan waktu cepat.
“Sedang turun tim di sana. Kita lihat laporan tim nanti, apa bisa buat jembatan darurat atau bagaimana mekanisme teknisnya. Kita sedang tunggu kajian PUPR,” kata Murthala.
“Semoga tidak ada hal yang darurat. Sekarang tim kita siaga di sana,” kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Masriadi | Editor: Abba Gabrillin), serambinews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.