KOMPAS.com - Hartina perempuan hamil asal Balimbing, Kabupaten Bulukumba meninggal dunia bersama janin yang dikandungnya pada Rabu (9/12/2020).
Diduga Hartina meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan. Di usia kehamilan 9 bulan, Hartina sempat kejang saat akan melahirkan.
Namun menurut keterangan keluarga, 7 rumah sakit yang mereka datangi menolak membantu persalinan Hartina.
Tujuh rumah sakit tersebut adalah RSUD Bantaeng, RSUD Jeneponto, RSUD Takalar, RS Labuang Baji, RS Kartini, RS Ananda, dan RS Pelamonia.
Baca juga: Ibu Hamil Meninggal karena Diduga Terlambat Dilayani, Sempat ke 7 Rumah Sakit
Haerul keluarga Hartini mengatakan saat akan melahirkan Hartina dibawa ke Puskesmas Bontobangun, Bulukumba,
Dari puskesmas tersebut, Hartina dirujuk ke RSUD Bantaeng namun ditolak oleh pihak rumah sakit.
Keluarga kemudian membawa Hartina ke RS Jeneponto dan RS Takalar. Lagi-lag-lagi Hartina ditolak pihak rumah sakit.
"Awalnya Bu Hartina diantar ke Puskesmas Bontobangun Bulukumba, lalu dirujuk ke RSUD Bantaeng. Tapi baru di pintu masuk RSUD Bantaeng, sudah ditolak. Akhirnya dibawa ke RS Jeneponto dan RS Takalar, namun kembali ditolak," kata Haerul saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (12/12/2020).
Baca juga: Terpapar Covid-19 Saat Hamil 7 Bulan, Dokter Novita dan Janinnya Meninggal
Penolakan juga dilakukan oleh RS Kartini dan RS Ananda.
"Karena ditolak di rumah sakit daerah, makanya ke RS Labuang Baji Makassar. Tapi ditolak lagi karena tidak ada hasil rapid test. Lalu dilarikan ke RS Kartini, ditolak karena tidak ada ICU, dan dilarikan ke RS Ananda, ditolak lagi," kata dia.
Hartina dibawa ke RS Pelamonia. Menurut Haerul, di rumah sakit tersebut Hartina mendapatkan pertolongan pertama.
Namun pertolongan dilakukan saat Hartina berada di dalam ambulans yakni dengan memberikan oksigen dan suntikan anti kejang.
Baca juga: 5 Guru SMPN 3 Jekulo Kudus Meninggal karena Covid-19, Satu Pasien Hamil 6 Bulan
Di RS Pelemonia, Hartina tidak diturunkan ke ruangan.
Terakhir, Hartina dibawa ke RS Wahidin. Sesaat setelah dipindahke ke ruangan bersalin, Hartina menghembuskan napas terakhir.