Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Hartina Hamil Tua Meninggal Bersama Sang Janin, Kejang dan Ditolak 7 Rumah Sakit

Kompas.com - 13/12/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hartina perempuan hamil asal Balimbing, Kabupaten Bulukumba meninggal dunia bersama janin yang dikandungnya pada Rabu (9/12/2020).

Diduga Hartina meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan. Di usia kehamilan 9 bulan, Hartina sempat kejang saat akan melahirkan.

Namun menurut keterangan keluarga, 7 rumah sakit yang mereka datangi menolak membantu persalinan Hartina.

Tujuh rumah sakit tersebut adalah RSUD Bantaeng, RSUD Jeneponto, RSUD Takalar, RS Labuang Baji, RS Kartini, RS Ananda, dan RS Pelamonia.

Baca juga: Ibu Hamil Meninggal karena Diduga Terlambat Dilayani, Sempat ke 7 Rumah Sakit

Tak ada hasil rapid test

Haerul keluarga Hartini mengatakan saat akan melahirkan Hartina dibawa ke Puskesmas Bontobangun, Bulukumba,

Dari puskesmas tersebut, Hartina dirujuk ke RSUD Bantaeng namun ditolak oleh pihak rumah sakit.

Keluarga kemudian membawa Hartina ke RS Jeneponto dan RS Takalar. Lagi-lag-lagi Hartina ditolak pihak rumah sakit.

"Awalnya Bu Hartina diantar ke Puskesmas Bontobangun Bulukumba, lalu dirujuk ke RSUD Bantaeng. Tapi baru di pintu masuk RSUD Bantaeng, sudah ditolak. Akhirnya dibawa ke RS Jeneponto dan RS Takalar, namun kembali ditolak," kata Haerul saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (12/12/2020).

Baca juga: Terpapar Covid-19 Saat Hamil 7 Bulan, Dokter Novita dan Janinnya Meninggal

Ilustrasi rumah sakit untuk pelayanan kesehatan dalam mencegah virus corona Ilustrasi rumah sakit untuk pelayanan kesehatan dalam mencegah virus corona
Hartina lalu dilarikan ke RS Labuang Baji Makassar dan lagi-lagi ditolaj karena tidak ada hasil rapid test.

Penolakan juga dilakukan oleh RS Kartini dan RS Ananda.

"Karena ditolak di rumah sakit daerah, makanya ke RS Labuang Baji Makassar. Tapi ditolak lagi karena tidak ada hasil rapid test. Lalu dilarikan ke RS Kartini, ditolak karena tidak ada ICU, dan dilarikan ke RS Ananda, ditolak lagi," kata dia.

Hartina dibawa ke RS Pelamonia. Menurut Haerul, di rumah sakit tersebut Hartina mendapatkan pertolongan pertama.

Namun pertolongan dilakukan saat Hartina berada di dalam ambulans yakni dengan memberikan oksigen dan suntikan anti kejang.

Baca juga: 5 Guru SMPN 3 Jekulo Kudus Meninggal karena Covid-19, Satu Pasien Hamil 6 Bulan

Di RS Pelemonia, Hartina tidak diturunkan ke ruangan.

Terakhir, Hartina dibawa ke RS Wahidin. Sesaat setelah dipindahke ke ruangan bersalin, Hartina menghembuskan napas terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com