Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Pondok Pesantren di Salatiga, Terungkap karena Puluhan Santri Menderita Anosmia

Kompas.com - 12/12/2020, 16:23 WIB
Dian Ade Permana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Salatiga mengumumkan tambahan 109 kasus positif Covid-19 pada Sabtu (12/12/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida menyebutkan, selain itu terdapat 33 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Siti mengatakan, tambahan kasus positif Covid-19 sebagian besar berasal dari tiga pondok pesantren di Kecamatan Sidorejo.

Kasus positif Covid-19 itu ditemukan setelah beberapa santri mengalami gejala Covid-19 dan kehilangan indra penciuman atau anosmia.

"Setelah ada laporan sejumlah 30-an anak bergejala dan anosmia, puskesmas otomatis menutup semua santri dan guru di dalam. Sampai menunggu jadwal untuk swab dan sejauh ini mereka patuh, mendapat obat dan vitamin, hand sanitizer dan sabun cuci tangan dari puskesmas," kata Siti yang dihubungi, Sabtu.

Baca juga: Video Viral Wanita Mandi di Alun-alun Seberang Kantor Bupati, Ini Penjelasan Satpol PP Probolinggo

Dinas Kesehatan Kota Salatiga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menindaklanjuti temuan kasus positif itu.

"Kami minta mengedarkan imbauan isolasi ke orang-orang yang baru masuk ke pondok atau panti," jelasnya.

Menurutnya, ada pondok pesantren yang memiliki asrama. Pondok pesantren itu sudah ditutup. 

Dari pondok pesantren itu, terdapat 219 penghuni yang telah menjalani tes swab.

"Sekarang sudah lock down, tapi sebelumnya ada kalanya masjid digunakan untuk shalat Jumat bagi masyarakat umum karena letaknya di pinggir jalan raya," kata Siti.

 

Siti mengatakan, sejauh ini terdapat 90 kasus positif Covid-19 dari klaster pondok pesantren di Kecamatan Sidorejo itu.

"Karena ini jumlahnya sangat banyak, untuk kebijakan akan diambil tingkat pemerintah kota. Temuan sudah dilaporkan ke wali kota," kata Siti.

Baca juga: Dokter Novita dan Janinnya yang Berusia 7 Bulan Meninggal karena Covid-19

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, kebijakan lock down akan diterapkan di lokasi tersebut.

"Lock down dimaksudkan agar semua bisa fokus saat isolasi mandiri. Ini kan kita tracing semua kontak erat dengan dilakukan swab. Kita harus mawas diri, pendisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan adalah hal mutlak," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com