SALATIGA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Salatiga mengumumkan tambahan 109 kasus positif Covid-19 pada Sabtu (12/12/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida menyebutkan, selain itu terdapat 33 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Siti mengatakan, tambahan kasus positif Covid-19 sebagian besar berasal dari tiga pondok pesantren di Kecamatan Sidorejo.
Kasus positif Covid-19 itu ditemukan setelah beberapa santri mengalami gejala Covid-19 dan kehilangan indra penciuman atau anosmia.
"Setelah ada laporan sejumlah 30-an anak bergejala dan anosmia, puskesmas otomatis menutup semua santri dan guru di dalam. Sampai menunggu jadwal untuk swab dan sejauh ini mereka patuh, mendapat obat dan vitamin, hand sanitizer dan sabun cuci tangan dari puskesmas," kata Siti yang dihubungi, Sabtu.
Baca juga: Video Viral Wanita Mandi di Alun-alun Seberang Kantor Bupati, Ini Penjelasan Satpol PP Probolinggo
Dinas Kesehatan Kota Salatiga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menindaklanjuti temuan kasus positif itu.
"Kami minta mengedarkan imbauan isolasi ke orang-orang yang baru masuk ke pondok atau panti," jelasnya.
Menurutnya, ada pondok pesantren yang memiliki asrama. Pondok pesantren itu sudah ditutup.
Dari pondok pesantren itu, terdapat 219 penghuni yang telah menjalani tes swab.
"Sekarang sudah lock down, tapi sebelumnya ada kalanya masjid digunakan untuk shalat Jumat bagi masyarakat umum karena letaknya di pinggir jalan raya," kata Siti.
Siti mengatakan, sejauh ini terdapat 90 kasus positif Covid-19 dari klaster pondok pesantren di Kecamatan Sidorejo itu.
"Karena ini jumlahnya sangat banyak, untuk kebijakan akan diambil tingkat pemerintah kota. Temuan sudah dilaporkan ke wali kota," kata Siti.
Baca juga: Dokter Novita dan Janinnya yang Berusia 7 Bulan Meninggal karena Covid-19
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, kebijakan lock down akan diterapkan di lokasi tersebut.
"Lock down dimaksudkan agar semua bisa fokus saat isolasi mandiri. Ini kan kita tracing semua kontak erat dengan dilakukan swab. Kita harus mawas diri, pendisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan adalah hal mutlak," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.