Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinspirasi dari Teman yang Menderita Gangguan Mental, 2 Pelajar Buat Aplikasi "Plong"

Kompas.com - 12/12/2020, 13:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua pelajar SMAN 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, berhasil membuat sebuah aplikasi untuk mengurangi risiko depresi. Aplikasi yang dibuat Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa itu diberi nama Plong.

Aplikasi itu sukses mengantarkan keduanya meraih medali perak dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 di bidang game dan aplikasi.

Ananda mengatakan, ide membuat aplikasi itu datang setelah melihat kondisi temannya yang mengalami gangguan mental hingga sulit berkomunikasi.

"Jadi pada awalnya itu, Plong terinspirasi pada temannya founder kami ada yang mengidap gangguan mental. Kami memunculkan solusi dengan adanya aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis android dan ios," ujar Ananda dalam keterangan tertulis yang diterima media, Jumat (11/12/2020).

Pandemi Covid-19 sempat membuat rencana pembuatan aplikasi itu terhambat. Tak adanya kegiatan belajar tatap muka membuat Ananda dan Farhan sulit bertemu untuk bertukar pikiran.

Baca juga: Berawal dari Seorang Guru Positif Covid-19 Usai Melayat Kerabat, 20 Orang Terinfeksi Corona

"Karena kami membuatnya di tegah tengah pandemi, sulit untuk komunikasi, sulit untuk menyatukan pemikiran. Tapi setelah ada kelonggaran, kita bertemu dan bertukar pikiran, tapi tentu kita juga terapkan protokol kesehatan," ungkapnya.

Butuh tiga bulan untuk menerjemahkan konsep menjadi sebuah aplikasi. Kini, aplikasi itu masuk dalam tahap penyempurnaan agar bisa digunakan lewat ponsel berbasis Android.

"Di sini lah aplikasi Plong diharapkan bisa menangani mereka yang gangguan mental dengan cara efektif karena menggunakan ponsel jadi bisa diakses di mana pun dan kapan pun," tuturnya.

Ananda menjelaskan, aplikasi Plong memiliki beberapa fitur. Mulai dari konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur, serta artikel kesehatan mental.

Pada fitur konseling misalnya, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dari konseling profesional dengan harga yang jauh lebih murah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com