Sepeda Motor yang Ditemukan di Dasar Sungai oleh Pencari Ikan Diduga Hasil Curian

KOMPAS.com - Sepeda motor Honda Beat warna merah dengan nomor polisi AG 6170 RAH yang ditemukan di dasar sungai Dusun Grompol, Desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, oleh pencari ikan diduga hasil curian.

Hal itu berdasarkan dengan adanya laporan yang masuk di Polres Tulungagung, pada 14 Febuari 2020 lalu sekitar pukul 23.44 WIB.

Motor tersebut dilaporkan hilang di depan rumah Jalan Hasanudin, Dusun Krajan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

"Laporannya tanggal 14 Februari," kata Kapolsek Gamperngrejo AKP Saiful Alam, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Siswa SMA Mabuk yang Tendang dan Tantang Perwira Polisi Berkelahi Ditangkap

Kata Alam, karena motor yang ditemukan ini hasil curian, dan kasusnya tengah ditangani oleh Polres Tulungagung, maka pihaknya belum melakukan penyelidikan apapun. Pihaknya hanya sebatas penemuan saja.

"TKP (pencurian) di Tulungagung, motor ditemukan di sini," ujarnya.

Baca juga: Niat Menjala Ikan, Pria Ini Malah Dapat Motor di Dasar Sungai

Saat ini, sambungnya, pihaknya masih menunggu kedatangan personel dari Polres Tulungagung untuk mengambilnya.

"Motornya masih di sini. Nanti diambil oleh Polres Tulungagung," ungkapnya.

Masih dikatakan Alam, di jok motor tersebut ditemukan tanda bukti kewajiban pelunasan.

Baca juga: Motor yang Ditemukan di Dasar Sungai Curian, Diduga Sengaja Dibuang

Mendapati itu, polisi langsung melakukan pengecekan identitas di Samsat. Hasilnya, diketahui motor tersebut milik YR, warga Dusun Krajan, Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Sebelumnya diberitakan, seorang pencari ikan menemukan motor di dasar sungai.

Penemuannya bermula saat jala yang ditebarnya tersangkut sesuatu di dasar sungai.

Karena penasaran, ia lantas menyelam. Saat menyelam ternyata jalanya tersangkut di motor.

Baca juga: Fakta Siswa SMA Tendang dan Tantang Perwira Polisi Berkelahi, Terpengaruh Miras, Pelaku Ditangkap

(Penulis Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor Robertus Belarminus)