Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Warga Gunungkidul Hilang Masuk ke Tanah

Kompas.com - 11/12/2020, 16:52 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edy Basuki mengatakan, sudah mendapatkan laporan mengenai amblesnya sumur milik warga Pacaerjo hari ini.

Pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan di lokasi.

"Sedang dicek oleh tim," kata Edy.

Dijelaskan sinkhole fenomena biasa di kawasan karst. Munculnya sinkhole karena luruhnya tanah dipermukaan karena air hujan yang menumpuk.

Baca juga: Sinkhole Muncul di Tengah Telaga di Gunungkidul

Air dan tanah masuk masuk melalui ponor atau lubang lubang alami jalur air permukaan masuk ke lorong bawah tanah.

Kemunculan lubang ini merupakan hal biasa, karena karakteristik Gunungkidul yang merupakan pegunungan karst

Selama Januari 2020 sinkhole terjadi di Dusun Tlaseh dan Dusun Karangawen, Desa Karangawen, Kecamatan Girisubo; satu sinkhole di Sinkhole muncul di Dusun Kandri, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo; Rekahan tanah di dusun Brongkol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus; dan Rekahan tanah di Dusun Panggang I, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang.

Sementara data dari BPBD sejak 2017 hingga 2018 terjadi 32 fenomena sinkhole yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul seperti di Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Purwosari, Tanjungsari, Paliyan.

Baca juga: Fakta Fenomena Sinkhole di Gunungkidul: Kedalaman 5 Meter hingga Potensi Bahayanya

Yang terbanyak ada di Rongkop sebanyak 18 kejadian sinkhole pada 2018, dan 2019 tidak ada kejadian karena memang curah hujannya rendah. 

Edy mengatakan, pihak BPBD memasang papan peringatan dan garis pengaman, kawasan rawan ambles di beberapa titik sinkhole.

Selain itu, BPBD Gunungkidul juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menutup lubang dengan sampah, karena dikhawatirkan akan masuk ke jalur sungai bawah tanah dan mencemari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com