Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Nenek Aslamiyah, Uang Hasil Jualan Tahu Campur Hilang Dicuri Pembelinya

Kompas.com - 11/12/2020, 16:38 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com -Saat Pilkada Kabupaten Semarang digelar pada 9 Desember 2020, Aslamiyah (74) warga Dusun Cebur, Desa Kalibeji, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, merasakan kesedihan.

Uang hasil berjualan tahu campur hilang dicuri.

Padahal, rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk membayar cicilan ke bank plecit yang harus dibayar mingguan.

Baca juga: Derita Fransiskus, Bocah 7 Tahun yang Lumpuh dan Terbaring Lemas di Kereta Bayi

Aslamiyah mengatakan, pada Rabu (9/12/2020) sekitar 15.00 WIB, ada dua orang, laki-laki dan perempuan, masuk ke warungnya. Mereka mencari susu.

"Ya kan ini warung tahu campur, jadi tidak jual susu. Mereka akhirnya minta dibuatkan dua tahu campur tapi dibungkus," ungkapnya dalam bahasa Jawa saat ditemui, Jumat (11/12/2020).

Saat dibuatkan tahu campur, pembeli perempuan mengatakan ingin ke kamar mandi.

"Saya buat bumbu dan dia masuk. Lalu yang laki-laki bilang, 'kok lama' dan yang perempuan langsung keluar mereka boncengan," kata Aslamiyah.

Aslamiyah mengatakan, dompet tersebut di taruh di lemari dekat dapur. Di dompet tersebut isinya uang sekitar Rp 50.000, kartu PKH, fotokopi KTP, dan bukti-bukti pembayaran ke bank plecit.

"Kartu PKH hilang, saya takut tidak dapat bantuan lagi," terangnya.

Baca juga: Kisah Badak Sumatera, Menghindari Teroris, Melawan Punah

Suami Aslamiyah, Rusmidi, yang mendampingi istrinya di warung, ternyata memiliki kekurangan.

Kaki kirinya telah diamputasi. Namun karena ketiadaan dana, dia menggunakan kaki palsu yang terbuat dari besi pelat yang diberi kain untuk menyumpal agar ukuran sesuai.

"Dulu jatuh dari pohon kelapa, tapi tahun berapa lupa. Sempat pincang terus infeksi dipotong di jempol lalu di di tengah kaki. Terakhir dipotong di dekat lutut," kata Rusmidi.

Dia mengaku jika tanpa kaki palsu buatan sendiri itu tak bisa berjalan. Rusmidi memiliki tongkat juga, tapi kondisinya sudah rusak.

"Ya kalau ada bantuan saya terima kasih, bisa buat jalan membantu di warung," imbuhnya.

Baca juga: Kisah Theresia Mina, 40 Tahun Menenun Kain Congkar, demi Melestarikan Warisan Leluhur

Rusmidi juga bercerita jika anaknya yang bernama Sumarno buta. Dia memiliki keahlian memijat. Namun saat ini pemasukannya menurun karena pandemi Covid-19.

"Paling sekarang lima hari cuma ada satu yang dipijat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com