Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Anggota KPPS Coblos Surat Suara, Terjadi di 8 TPS, Bawaslu Akui Kebenarannya

Kompas.com - 11/12/2020, 12:48 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan oknum kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kabupaten Asmat, Papua, mencoblos surat suara kosong viral di aplikasi perpesanan.

Dalam video tersebut, anggota KPPS itu tampak sedang mencoblos tumpukan surat suara kosong untuk pasangan nomor urut 1, Elisa Kambu-Thomas Eppe Safa.

Saat dikonfirmasi terkait kebenaran video tersebut, Bawaslu Papua membenarkannya.

Alasan oknum KPPS melakukan tindakan itu karena dianggap masyarakat setempat telah bersepakat untuk memberikan suaranya kepada pasangan calon tersebut.

Baca juga: Viral Video Anggota KPPS di Asmat Coblos Surat Suara

Berikut ini fakta selengkapnya.

Hasil penelusuran Bawaslu

Anggota Bawaslu Papua, Amandus Situmorang mengaku sudah menindaklanjuti temuan rekaman video viral tersebut.

Dari hasil penelusuran itu, pencoblosan surat suara kosong yang dilakukan oknum KPPS tersebut dipastikan kebenarannya.

Kasus tersebut diketahui terjadi di Kabupaten Asmat. Alasan oknum KPPS melakukan tindakan itu karena dianggap masyarakat setempat telah sepakat untuk memberikan suaranya kepada paslon nomor urut 1 di Pilkada Kabupaten Asmat.

"Video itu benar adanya, kami sudah tindak lanjuti dan kami sudah koordinasi dengan Bawaslu Asmat terkait kebenaran video tersebut," ujar Amandus, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Pilkada Asmat, Calon Petahana yang Didukung 9 Parpol Ditantang Paslon Independen

Terjadi di 8 TPS

Lebih mengejutkan lagi, kasus tersebut diketahui tidak hanya terjadi dalam satu TPS. Melainkan 8 TPS dari 3 Distrik di Kabupaten Asmat. Yaitu 1 TPS di Distrik Kopai, 1 TPS di Distrik Akat dan 6 TPS Distrik Agats.

Meskipun alasannya karena sudah ada mufakat dengan masyarakat setempat, namun cara tersebut, kata Amandus, itu tidak bisa dibenarkan.

"Sebenarnya tidak dibenarkan lantaran Kabupaten Asmat sudah menggunakan sistem coblos," kata dia.

Sebagai penyikapannya, Sentra Gakkumdu Asmat akan melakukan pemungutan suara ulang.

"Bawaslu Asmat akan merekomendasikan untuk dilakukan PSU (pemungutan suara ulang) di tiga distrik tersebut," kata Amandus.

Baca juga: Video Viral Anak SMA Tantang Polisi Berkelahi, Ini Ceritanya

Diikuti dua paslon

Seperti diketahui, pada Pilkada Kabupaten Asmat ini diikuti dua pasangan calon.

Paslon nomor urut 1 adalah Elisa Kambu-Thomas Eppe Safanpo yang merupakan calon petahana dengan didukung sembilan partai politik, yakni PDI-P, PKB, Gerindra, Golkar, Nasdem, PKS, PSI, PAN, dan Demokrat.

Sedangkan paslon nomor urut 2, yakni Yulianus Payzon Aituru-Bonifasius Jakfu yang maju melalui jalur perseorangan.

Adapun jumlah pemilih sebanyak 88.333 orang yang tersebar di 305 TPS di Kabupaten Asmat.

Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com