KOMPAS.com - Longsor terjadi di area penambangan ilegal di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Lebak, Banten, Minggu (6/12/2020).
Akibatnya, 4 orang penambang tewas dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Menurut Kepala Seksi Balai TNGHS Wilayah Lebak Siswoyo, pihaknya sudah sering menutup area tambang liar yang berada di Blok Cikatumbiri tersebut.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Lebak Meluas, PLN Padamkan 87 Gardu Listrik
Namun, menurut Siswoyo, para penambang emas nekat mencari lubang baru untuk beraktivitas.
"Terjadi bencana alam longsor di Blok Cikatumbiri, lokasi PETI (penambangan emas tanpa izin) Resort Cibedug yang informasinya ada 6 orang tertimbun longsor," kata Siswoyo melalui keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Longsor di Sukabumi, Seorang Petani Tewas Tertimbun
Seperti diketahui, blok Cikatumbiri tersebut berada di Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber, Lebak.
Dari keterangan Siswoyo, aktivitas PETI di TNGHS hingga saat ini masih terus berlangsung.
Setidaknya, berdasar data hingga Maret 2020, masih ada 306 lubang tambang liar.
Lokasi tersebut tersebar di 4 blok di Kawasan TNGHS wilayah Lebak.
Pencarian terus dilakukan
Kepala Kantor Basarnas Banten Zaenal Arifin mengatakan, keempat korban tewas adalah Hana (42) Oyan, (30), Astura (45) dan Yanto (30).
Baca juga: Tambang Emas Liar di Lebak Mengalami Longsor, 4 Orang Tewas, 2 Hilang
Untuk dua orang yang masih hilang, yakni Rudi (37) dan Mahmudin (44), masih terus dilakukan pencarian.
"Pencarian masih dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas Banten, Polres Lebak, Koramil Cibeber dan BPBD Lebak," kata Zaenal.
(Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.