Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Akhir Tahun, Mudik ke Solo Akan Dikarantina 2 Pekan, Ini Faktanya

Kompas.com - 11/12/2020, 10:32 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Jumlah kasus Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, tercatat terus mengalami penambahan.

Berdasarkan data yang dikutip dari website surakarta.go.id pada 10 Desember 2020, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 tembus angka 3.183 orang, suspect 1.441 orang, dan probable 10 orang.

Menyikapi kondisi itu, pemerintah kota (Pemkot) Solo akan melakukan pengetatan terhadap pemudik yang masuk ke Solo selama periode libur akhir tahun.

Hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 dari luar kota.

Baca juga: Walkot Solo Sebut Pemudik Tetap Dikarantina Meski Bawa Hasil Swab Negatif

1. Siapkan rumah karantina

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menata kasur yang nanti digunakan sebagai tempat tidur pemudik yang menjalani karantina di Solo Technopark Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menata kasur yang nanti digunakan sebagai tempat tidur pemudik yang menjalani karantina di Solo Technopark Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020).

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan telah menyiapkan rumah karantina bagi para pemudik yang datang ke Solo.

Adapun lokasinya yang sebelumnya di Benteng Vastenburg diganti di Gedung Solo Technopark.

Penggantian rumah karantina itu karena di lokasi Benteng Vastenburg dianggap tidak layak. Terlebih lagi pada bangunan di pintu masuk ditemukan adanya kerusakan.

Para pemudik, Lanjut Rudy, nantinya dilakukan karantina selama dua pekan di Gedung Solo Technopark.

Sedangkan lokasi Benteng Vastenburg akan digunakan untuk karantina bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Benteng Vastenburg dijadikan tempat karantina sehari bagi pelanggar protokol kesehatan Covid-19," kata dia, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Mulai 15 Desember, Pendatang ke Solo Wajib Jalani Karantina di Benteng Vastenburg

2. Surat hasil swab negatif tidak berlaku

Ilustrasi rapid test virus coronaShutterstock Ilustrasi rapid test virus corona

Rudy menegaskan, tempat karantina yang telah disiapkan itu nantinya diperuntukan bagi semua pemudik yang datang ke Solo tanpa terkecuali.

Bahkan, mereka yang sudah mengantongi surat hasil rapid test dan test swab tidak berlaku.

"Tidak berlaku (bawa surat rapid atau swab negatif) tetap karantina. Nanti kalau di jalan masih kena virusnya," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020).

3. Semua pintu masuk dijaga

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi

Untuk memaksimalkan upaya yang dilakukan itu, seluruh pintu masuk ke Solo akan dilakukan penjagaan secara ketat.

Pemkot akan bekerjasama dengan pihak Bandara Adi Soemarmo, Terminal Tirtonadi, dan stasiun untuk mendata para pemudik.

Petugas yang melakukan pendataan di setiap titik akan melibatkan berbagai unsur mulai dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, TNI dan Polri.

"Jadi nanti kita akan bekerja sama dengan kepala bandara, kepala stasiun, dan kepala terminal. Kita juga akan membentuk Satgas Pemantau pintu masuk Kota Solo," kata dia.

Selain itu, semua kendaraan luar kota yang akan masuk ke Solo juga akan dicek identitasnya.

Baca juga: FX Rudy Minta Pemudik Dikarantina, Ganjar: Itu Perlindungan Bagus, Agar Semua Selamat

4. Ganjar mendukung

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung upaya Pemkot Solo dalam melakukan pengetatan bagi para pemudik.

Pasalnya, tingkat penyebaran Covid-19 di wilayah Solo Raya tercatat cukup tinggi. Sehingga perlu adanya upaya ekstra untuk melakukan pengendalian.

"Kondisi Covid-19 di Jateng ini perlu pengendalian cukup serius. Saya kira, ide Pak Wali Kota mengkarantina mereka yang datang dari luar itu baik," kata Ganjar, Kamis (10/12/2020).

"Menurut saya itu cara yang baik, sehingga orang tidak keluar masuk dan tidak terkontrol. Apalagi, mereka yang tidak pernah tahu kondisinya, apakah dalam kondisi sehat atau tidak. Pak Wali Kota ingin betul-betul memberikan perlindungan pada warganya agar semua selamat," tegasnya.

Penulis : Riska Farasonalia, Labib Zamani | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com