KEDIRI, KOMPAS.com - Meski berlangsung di era pandemi dan hanya diikuti satu pasangan calon, tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dalam memberikan hak pilihnya pada Pilkada 2020 ternyata cukup tinggi.
Bahkan, jumlah kehadiran pemilih pada pemilihan bupati dan wakil bupati yang berlangsung pada 9 Desember yang lalu itu, naik dibanding perhelatan yang sama tahun 2015.
Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim mengungkapkan, torehan tingkat partisipasi itu mencapai angka 65,23 persen.
"Naik sekitar 5 persen dibandingkan sebelumnya," ungkap Nanang Qosim, saat dihubungi, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Hasil Sementara Real Count Pilkada Kediri, Anak Pramono Anung 76,8 Persen, Kotak Kosong 23,2 Persen
Padahal, di awal-awal, Nanang menceritakan, pihaknya sempat khawatir terjadinya penurunan partisipasi mengingat pelaksanaan pilkada dalam masa pandemi.
Namun, KPU menurutnya tidak lantas larut dalam kekhawatiran itu apalagi kepanikan.
Keresahan yang timbul itu mereka kikis dengan meningkatkan kinerja dan membuat inovasi-inovasi.
"Kekhawatiran kami itu tidak kami tunjukkan dalam bentuk kepanikan tapi dalam bentuk inovasi yang kami lakukan," lanjut dia.
Lini komunikasi dengan segenap kalangan diperkuatnya, juga memperluas sosialisasi hingga ke daerah pelosok.
Kampanyenya mengajak masyarakat tidak takut datang ke TPS karena sudah ada standar protokol kesehatan.
Faktor lain yang turut mendongkrak partisipasi, menurut Nanang, adalah adanya relawan kotak kosong.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.