Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020, Vaksin Covid-19 yang Menentukan...

Kompas.com - 11/12/2020, 06:36 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Pada kunjungan suntikan kedua, relawan secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan suntikan kedua.

Keesokan harinya, relawan menjalani program pemeriksaan swab nasofaring dari Dinas Kesehatan karena ada riwayat ke luar kota dan dinyatakan positif Covid-19.

Pengembangan vaksin

Hingga September 2020, ada sembilan kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia.

1. Bio Farma-Sinovac. Progres: proses uji klinis tahap 3 di Indonesia.

2. Bio Farma-CEPI. Progress: pembahasan kapasitas produksi.

3. Kimia Farma-Sinopham-Group42. Progress: uji klinik di fase 3 di Uni Emirat Arab.

4. Kalbe Farma-GX19. progress: uji klinik di Korea.

5. Kalbe Farma-CanSino. Progress; uji klinik di Amerika Latin, Afsel, dan Timur Tengah.

6. Infion-Arcturus. Progress: uji klinik fase 1.

7. Pfizer-Bion Tech/Fosun Pharma. Progress: ujiklinik fase 3.

8. Badan Litbangkes – Imperial College London. Progress: uji klinik fase 2.
9. Vaksin Merah Putih.

Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Setiawan mengatakan, Unpad hingga kini sudah melakukan uji klinis 30 vaksin. Terakhir Vaksin Covid-19 dari Sinovac, China.

Permintaan kerja sama uji klinis vaksin Covid-19 pun terus bertambah. Hal itu berdasarkan surat yang diterima Unpad dan kini tengah dibahas di internal.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta mengungkapkan, hasil uji klinis fase 3 Covid-19 di Bandung akan diumumkan Oktover 2020.

Vaksinasi 2021

Head of Corporate Communications Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, 1,2 juta vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia awal Desember 2020 tidak bisa langsung disuntikkan ke masyarakat.

"Kita belum bisa berikan ke masyarakat, karena nunggu izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," tutur Iwan dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (8/12/2020).

Iwan mengungkapkan, izin yang dimaksud adalah izin penggunaan darurat atau yang dikenal dengan Emergency Use Authorization (EUA).

Rencananya, izin ini keluar akhir Januari 2021 setelah uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 di Indonesia selesai.

Begitu izin keluar, Bio Farma bisa langsung mendistribusikannya. Sebab, 3 juta vaksin yang dikirim dari Sinovac sudah dalam bentuk jadi.

Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Sinovac Diperuntukkan bagi Tenaga Kesehatan di Jawa dan Bali

Dari 3 juta vaksin, yang baru diterima Indonesia baru 1,2 juta dosis vaksin. Sisanya, sebanyak 1,8 juta vaksin akan dikirim akhir Desember 2020. Selain itu, pihaknya akan mendapai 45 juta dosis vaksin setengah jadi.

"Begitu kita terima izin edar pemakaian, bisa langsung (vaksinasi). Saya perkirakan Februari sudah bisa dilakukan," tutur dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com