Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020, Vaksin Covid-19 yang Menentukan...

Kompas.com - 11/12/2020, 06:36 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Calon peserta juga tidak sedang ikut atau akan diikutsertakan dalam uji klinis lain dan bebas Covid-19.

Calon peserta berdomisili di Kota Bandung dan tidak berencana pindah dari lokasi penelitian sebelum penelitian selesai dilaksanakan.

Semua peserta akan mendapatkan asuransi, uang pengganti transportasi Rp 200.000 per sekali datang, dan dipantau kesehatannya selama 6 bulan proses uji klinis.

Tahapan uji klinis

Setelah melewati rangkaian pemeriksaan kesehatan termasuk tes swab, relawan yang dinyatakan sehat dan bebas Covid-19 akan disuntik vaksin pertama (hari 0).

Di hari tersebut, ada sebagian peserta yang diambil sampel darahnya.

Kemudian 14 hari setelah itu, relawan mendapatkan vaksin kedua. Setelah 14 hari dari pemberian vaksin kedua, sebagian peserta akan diambil sampel darah kedua.

Baca juga: Update Uji Klinis Vaksin Covid-19, Sudah 1.089 Relawan Disuntik

Lalu beberapa minggu kemudian akan diambil sampel darah ketiga. Jika antibodi darah tersebut naik pada angka tertentu, berarti uji klinis berhasil.

Penyuntikan pun dimulai 11 Agustus 2020 disaksikan Presiden Indonesia Jokowi.

Pengalaman Relawan

Jumlah relawan yang mendaftar melebihi 1.620 orang yang dibutuhkan. Di antara relawan tersebut terdapat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sudah berkonsultasi dengan para pakar sebelum memutuskan untuk menjadi relawan.

“Profesor Kusnandi sudah ngetes vaksin 30 kali. Jika tidak yakin, ia tidak akan mau jadi ketua pengetesan vaksin nasional. Ia pun menjaminkan ilmunya dan keahliannya sebagai profesor di bidang kesehatan anak dan vaksin,” tutur Ridwan Kamil.

Dari pengalamannya disuntik vaksin, Emil merasakan pegal di lima menit pertama. Kemudian jarumnya besar, sehingga bolong suntikannya terlihat.

Keesokan harinya, ia merasa sering ngantuk dan lapar. Apapun yang ia rasakan ditulis dalam selembar surat.

“Untuk suhu, saya naik 1 derajat, tapi masih normal,” tutur dia.

Relawan lainnya, Herlina Agustin mengatakan, saat disuntik pertama pada Jumat (28/8/2020) di Puskesmas Dago, ia merasakan sakit di lokasi suntikan.

Baca juga: Sudah 110 Relawan Uji Klinis Disuntik Calon Vaksin Covid-19, Ini Aneka Reaksinya

Setelah dua menit, rasa sakit itu hilang. Gejala lain yang dirasakan adalah ngantuk. Ia juga merasa lapar karena kelamaan nunggu proses pemeriksaan dan pengambilan darah.

Keesokan harinya, dosen Fikom Unpad ini sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Begitupun untuk suntikan kedua, ia tidak merasakan hal yang aneh.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Eddy Fadlyana menjelaskan, pada umumnya relawan mengalami reaksi ringan yakni nyeri di tempat suntikan yang akan berangsur hilang dalam beberapa menit.

Relawan positif Covid-19

Pada 10 September2020, tim uji klinis mengumumkan seorang relawan yang dinyatakan positif Covid-19 meski sudah divaksin.

Kusnandi Rusmil mengingatkan, uji klinis dilakukan dengan prinsip observer blind atau tersamar sehingga tidak diketahui mana yang dapat plasebo dan mana yang mendapat vaksin.

Baca juga: Relawan yang Disuntik Vaksin Terinfeksi Covid-19, Sempat Bepergian ke Semarang

Karena itu, semua relawan wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah.

“Relawan tersebut setelah mendapatkan suntikan (tidak diketahui vaksin atau plasebo) pertama, bepergian ke luar kota,” ujar Kusnandi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com