Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Remaja Perempuan Kabur dari Wisma Saat Hendak Dijadikan PSK, Berawal dari Masalah Keluarga

Kompas.com - 11/12/2020, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - LL seorang remaja perempuan di Makassar ditampung di rumah aman setelah ia berhasil kabur dari sebuah wisma yang hendak mempekerjakannya sebagai PSK di Maluku Tenggara.

Rumah aman Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang ditempati LL adalah milik Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar

Kasus tersebut berawal dari LL yang memiliki masalah dengan keluarganya.

Baca juga: Hendak Dijadikan PSK di Maluku Tenggara, ABG di Makassar Berhasil Kabur dari Wisma

Pada November 2020, LL kemudian dikenalkan rekannya kepada seorang perempuan yang benama Firza yang disebut bisa memberi pekerjaan pada gadis 17 tahun itu.

Dari tempat karaoke, LL kemudian pergi menemui Firza.

Saat itu, menurut pendamping korbann Lukman Hakim, Firza menawarkan LL bekerja sebagai pendamping pelanggan karoke. Gadis 17 tahun itu pun menyetujui.

"Dia (Firza) bilang daripada begini hidupmu terkatung-katung kau susahi orangtua mu terus, mending kau kerja jadi ladies."

Baca juga: PSK Kedapatan Layani Tamu di Bilik Warung, Kondom Berserakan di Kamar

"Korban menolak terus dia bilang pikirmi pale (saja) dulu sampai besok baru ambil keputusan," ujar Lukman saat diwawancara wartawan di P2TP2A Kota Makassar, Kamis (10/12/2020).

Saat itu Firza berjanji jika LL tidak akan dijadikan PSK.

Lalu LL pun menggadaikan ponselnya dengan harga Rp 1 juta. Oleh Firza, LL kemudian dikenalkan dengan seorang perempuan yang bernama Niken.

Niken kemudian membayar sejumlah uang kepada Firza untuk menebus LL.

Baca juga: Fakta Penangkapan Pembunuh PSK di Bekasi, Tergiur Uang Korban hingga Dilaporkan Istri

Ditawarkan Rp 20 juta sekali kencan

Ilustrasi.Thinkstock Ilustrasi.
Perjalanan LL tak berhenti di Niken. Lagi-lagi LL dibawa ke seorang perempuan yang dipanggil Bu Lia pemilik sebuah wisma.

Lalu Bu Lia mengambil foto LL dan mengatakan akan dikirim ke salah pelanggan yang ada di Maluku Tenggara.

LL pun terkejut dan menyadari jika ia akan dijadikan PSK di Maluku Tenggara. Ia pun menolak untuk diterbangkan ke Maluku Tenggara.

Bu Lia terus merayu LL dan menawarkan harga Ro 15 juta hingga Rp 20 juta untuk sekali kencan. Namun LL tetap bersikukuh menolak tawaran tersebut.

Baca juga: Pria Ini Jadikan Istri Siri PSK, Ditawarkan Via Twitter, Motifnya Tak Kuat Layani Hasrat

Ia pun mengatur strategi untuk melarikan diri. LL izin pergi mandi dan berhasil kabur dari wisma tersebut.

"Dari situ mi ini anak-anak berinisiatif untuk lari. Ketika renggang pengawasannya ibu Lia dan ibu Niken di sebelah kamarnya dia (pura-pura) izin pergi mandi."

"Akhirnya dia berhasil kabur dan di tempat jualannya orang dia sembunyi," ujar Lukman.

Baca juga: Sediakan PSK dan Bilik Asmara di Warung Kopi, Pria Ini Ditangkap

Lapor ke polisi

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar Andi Tenri Palallo mengatakan telah melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Menurutnya kasus perdagangan perempuan di Makassar bukan pertama kali terjadi dan sudah ada beberapa korban dengan kasus yang sama.

"Setelah menerima laporan ini kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, sekarang sudah tahap penyelidikan pengambilan BAP," ujar Tenri.

Baca juga: Fakta Baru PSK Tewas Saat Layani Tamu, Terima 6 Pelanggan, Sempat Dilarang Suami

Ia menbenakan jika korban LL masih di rumah aman dan pihaknya akan mendatangkan psikolog untuk mendampingi korban.

"Ini sudah masuk kategori human trafficking. Kita akan mendatangkan psikolog untuk memeriksa kondisi anak ini," tutur Tenri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan | Editor: Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com