Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Pertama Lumpuh 8 Tahun Tanpa Sebab, Tiba-tiba Anak Kedua Juga Tak Bisa Berjalan

Kompas.com - 11/12/2020, 06:00 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KODI, KOMPAS.com - Regina Deta Karere (38), warga Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlihat sedang duduk di gubuknya yang reyot.

Putra sulungnya, Dominggus Japa Loka (17) terbaring lemas di depan sang ibu.

Dominggus sudah delapan tahun tidak bisa berjalan. Bahkan untuk duduk saja, dia harus dibantu oleh Regina.

Baca juga: Eri-Armuji Unggul Versi Quick Count, Putra Sulung Risma Cukur Gundul

Melalui penerjemah Bahasa Indonesia bernama Lukas Loghe Kaka (27), Regina mengisahkan, Dominggus sudah mulai sakit sejak umur 10 tahun. Saat itu, Dominggus masih kelas 2 SD.

"Pertama kali dulu dia jatuh dari sepeda, waktu dia sudah umur 10 tahun," ungkap Regina saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (6/12/2020).

Dominggus tidak mengalami cedera setelah kejadian tersebut. Namun, beberapa bulan setelahnya, remaja tersebut merasakan gatal di kedua telapak kaki selama tiga bulan.

Setelah mengalami gatal, tiba-tiba Dominggus tidak bisa berjalan hingga saat ini.

Hal itu juga membuat tubuh Dominggus sangat kurus seperti tinggal kulit pembungkus tulang.

"Pernah bawa ke rumah sakit di Weetabula, tapi tidak ada pemeriksaan," kata Regina.

Setelah itu, Dominggus tidak pernah dibawa ke puskemas ataupun rumah sakit. Oleh karena itu, hingga kini tidak ada diagnosis dari otoritas medis terkait penyakit yang dialami Dominggus.

Selama delapan tahun, Dominggus hanya terbaring di rumahnya. Hal itu yang menyebabkan ia tidak melanjutkan pendidikan.

Sementara Regina sendirian merawat anaknya itu. Regina ditinggalkan suami tujuh tahun lalu.

Setiap hari, Regina harus membagi waktu untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup dan mengurusi Dominggus yang tak berdaya.

Kondisi di dalam rumah milik Regina Deta Karere di Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (6/12/2020) sore. KOMPAS.com/IGNASIUS SARA Kondisi di dalam rumah milik Regina Deta Karere di Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (6/12/2020) sore.

Untuk bisa bertahan hidup, Regina bekerja di kebun dan menenun kain. Selain itu, dia juga beternak ayam meskipun dalam jumlah yang kecil.

"Selama ini kerja di kebun, urus adik (Dominggus) ini, terus tenun, pelihara ayam," papar Regina.

Baca juga: Nihil Jaringan Internet, Katarina Terpaksa Wisuda Online di Hutan, Ayah dan Ibu Setia Mendampingi

Anak kedua lumpuh

Selain mengurus Dominggus, Regina juga harus mengurusi anak keduanya yang sudah kelas 4 SD. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com