Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Warga Rohingya di Aceh Berusaha Kabur ke Malaysia

Kompas.com - 10/12/2020, 19:53 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pengungsi Rohingya yang kini ditampung di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Lhokseumawe, Aceh, diprediksi akan bertahan lama di kamp tersebut.

Namun, sebagian besar pengungsi telah kabur dari kamp dengan menggunakan jasa pihak ketiga untuk seterusnya berangkat ke Malaysia.

Setidaknya sudah 7 kali warga Rohingya kabur dari kamp sepanjang tahun ini.

Public Relations Officer UNHCR Indonesia Mitra Suryono mengatakan, sejak awal para pengungsi itu memang bertujuan ke Malaysia.

Baca juga: Perdagangan Warga Rohingya Berkali-kali Terjadi, Wali Kota Lhokseumawe Desak UNHCR Bertindak

“Mereka ini berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia. Namun karena kerusakan kapal, terdampar di peraian Aceh, Indonesia," kata Mitra kepada wartawan di Lhokseumawe, Kamis (10/12/2020).

Menurut Mitra, sebagian keluarga pengungsi Rohingya sudah berhasil melanjutkan hidup di Malaysia.

Meskipun berada di Indonesia, para pengungsi tetap berharap untuk pergi ke Malaysia.

"Di Malaysia, sebagian keluarga mereka, baik suami, saudara dan lainnya sudah hidup dengan baik. Maka, niat ke Malaysia itu terus ada,” kata Mitra.

Baca juga: Terungkap Nilai Upah yang Diberikan untuk Penyelundup Warga Rohingya

Mitra menyebutkan, UNHCR menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada polisi terkait tindak pidana perdagangan orang warga Rohingya.

Namun, UNHCR berupaya mengadvokasi agar bisa membawa warga Rohingya ke Malaysia secara legal.

“Namun ini butuh upaya lebih jauh dan butuh waktu lama. Regulasi hukum Malaysia juga harus memungkinkan kita bawa warga Rohingya ke sana,” kata dia.

Untuk mencegah warga Rohingya kabur dari kamp penampungan sementara, UNHCR terus melengkapi sarana dan prasarana.

Selain itu, mengedukasi bahayanya menggunakan jasa pihak ketiga untuk berangkat ke Malaysia.

“Opsi negara ketiga tentu terus diupayakan. Namun harus diingat hanya 20 negara lebih yang bersedia. Itu pun dengan jumlah terbatas. Maka, butuh waktu bertahun-tahun untuk menempatkan mereka di negara ketiga,” kata dia.

Sebelumnya, warga Rohingnya kabur menggunakan jasa pihak ketiga dari kamp dan seterusnya ke Malaysia.

Kasus itu kini ditangani Polres Lhokseumawe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com