Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa di Kulon Progo Sudah Berani Makamkan Orang yang Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 10/12/2020, 19:09 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Warga pedesaan mulai berani memakamkan orang dengan kasus kematian suspek maupun terkonfirmasi positif Covid-19 di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai awal Desember 2020 ini. Pemakaman tersebut dilaksanakan dengan protokol Covid-19.

Setidaknya, sudah ada 12 kali pemakaman yang dilakukan di berbagai desa di Kulon Progo.

"Masyarakat sendiri yang melaksanakan pemakaman. Sudah ada sejak (awal) Desember ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi di kantornya, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: 137.600 Warga Kulon Progo Diprioritaskan Menerima Vaksin Covid-19

Pemakaman pada orang kasus Covid-19 mulai transisi dari tim dekontaminasi ke masyarakat. Tim ini berada di bawah koordinasi BPBD Kulon Progo.

Tim tadinya bekerja selama 10 bulan, sejak Februari hingga November 2020. Selama itu, mereka sudah memakamkan 79 kasus secara protokol Covid-19. Sebanyak 23 kasus di antaranya berasal dari luar Kulon Progo.

Ariadi mengungkapkan, tim dekontaminasi terjun untuk mengatasi kepanikan dan ketakutan warga di awal masa pandemi. Kegiatan masyarakat terhenti.

Akibatnya, pemakaman pun terhambat. Tim diterjunkan untuk mengatasi ini, sekaligus memutus rantai penularan Covid-19.

Dalam perkembangannya, kegiatan masyarakat kembali normal. Ariadi mengatakan, kondisi serupa juga terjadi di soal pemakaman bagi suspek maupun yang terkonfirmasi Covid-19.

Warga di desa sudah mulai berani memakamkan mereka yang suspek maupun positif Covid-19.

"Semua kembali seperti biasa. Yang penting badan sehat, kuat, dan sedia mengikuti petunjuk kami,” kata Ariadi.

Baca juga: Satu Tahun Hilang, Kemisan Rupanya Jalan Kaki 400 Km dari Kulon Progo ke Surabaya

Transisi ini sejatinya dimulai sejak September 2020. Kantor-kantor desa mengirim perwakilan untuk ikut bimbingan teknis pemakaman dan pemulasaraan, hingga sosialisasi.

November, mulai ada desa yang membentuk tim relawan pemakaman. Alhasil, setidaknya kini sudah ada 12 pemakaman yang dilaksanakan sendiri oleh warga.

Dua di antaranya positif Covid-19, delapan suspek, dan dua probable. Mereka ada di sebelas desa dari lima kecamatan.

Penguburan berlangsung di pemakaman warga setempat.

"Semua dengan pendampingan dari kami," kata Ariadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com