Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Ternak Milik Pengungsi Merapi Akan Diberi Barcode

Kompas.com - 10/12/2020, 16:56 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Hewan ternak milik pengungsi Gunung Merapi akan diberi tanda atau barcode guna memudahkan identifikasi dan pendataan.

Hewan ternak termasuk prioritas yang harus diselamatkan jika terjadi erupsi Gunung Merapi.

Hal itu dikatakan Bupati Magelang Zaenal Arifin, saat memimpin rapat penanganan pengungsi Gunung Merapi di Command Center komplek kantor Pemkab Magelang, Kamis (10/12/2020).

"Saya sudah berdiskusi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kaitannya dengan digitalisasi. Kalau hewan ternak ini nanti juga akan ada barcodenya, punya siapa, di mana, bagaimana kondisinya, diungsikan di pasar mana juga harus jelas," kata Zaenal.

Baca juga: Pasangan Dokter-Kiai Klaim Unggul di Pilkada Kota Magelang Versi Quick Count

Zaenal berujar, digitalisasi dalam menangani pengungsi dirasa perlu agar pendataan lebih akurat dan cepat.

Selain hewan ternak, kelompok rentan yakni lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan disabilitas juga menjadi perhatian khusus.

"Warga juga harus didata melalui digital, pengungsi dari mana, larinya kemana, kebutuhannya apa. Ini yang mesti harus didorong agar kita bisa menangani kalau terjadi erupsi, lebih maksimal lagi," imbuh Zaenal.

Untuk mendukung itu, pihaknya telah menerapkan aplikasi atau situs "Jannoko" yang diinisiasi Diskominfo Magelang.

Baca juga: Pejabat dan Warga Kota Magelang Diminta Tak Keluar Kota Saat Cuti Bersama Akhir Tahun

Aplikasi ini memuat data pengungsi di Kabupaten Magelang, mulai dari update jumlah pengungsi hingga data kebutuhan mereka.

Zaenal menyatakan, berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, saat ini aktivitas Merapi masih tinggi.

Deformasi yang sebelumnya 3 meter (tahun 2006 sudah meletus), kini per 7 Desember 2020 sudah mencapai 5 meter namun belum meletus.

"Kita memang tidak pernah tau rahasia Tuhan dan Merapi itu, tetapi setidaknya kita sudah mempersiapkan terlebih dahulu. Saya harap zero (0) korban," tegas Zaenal.

Ia mengakui, menghadapi kondisi Merapi di tengah pandemi Covid-19 bukan perkara mudah. Maka perlu sinergi antarsektor dan lintas sektor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com