Sementara dari prasasti Bebetin yang sebelumnya ditemukan, disebutkan keahlian masyarakat zaman itu salah satunya undahagi arungan atau aktivitas membuat terowongan untuk keperluan pengairan.
"Ketika abad itu sudah ada aktivitas membuat terowongan dalam hal ini untuk keperluan pengairan," katanya.
Dari catatan sejarah dan sejumlah prasasti, Kerajaan Bali Kuno memerintah Bali dari abad ke-10 hingga 15 masehi.
Terkait temuan terowongan tua untuk irigasi ini bisa diambil pelajaran bagi generasi sekarang dan mendatang.
Baca juga: Terowongan Tua Ditemukan di Area Pembangunan Bendungan, Diduga Proyek Mangkrak Zaman Belanda
Bahwa leluhur saat itu sudah memikirkan kesejahteraan mengelola alam sekitar untuk meningkatkan kebutuhan hidup.
Meskipun proyek pembuat terowongan itu gagal atau berhasil, nilai pentingnya yakni semangat gotong royong dan kerja keras.
"Terpennting adalah semangat gotong royong dan kemauan kerja keras yang perlu kita warisi," katanya.
Setelah ini, pihaknya segera meneliti lebih intensif di sekitar kawasan proyek Bendungan Tamblang untuk menemukan sisa budaya yang ditinggalkan.