Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Usai Pilkada, Pemkab Wonogiri Gandeng TNI dan Polri Masifkan Sosialisasi Bahaya Covid-19

Kompas.com - 10/12/2020, 12:28 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, pihaknya akan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan sosialisasi bahaya Covid-19 ke seluruh desa.

Hal ini dilakukan untuk membangun kesadaran warga tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Terlebih, Kabupaten Wonogiri baru saja melaksanakan pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada).

“Setelah pilkada, kami akan lebih masif lagi menyosialisasikan tentang covid-19 ke seluruh desa dan kelurahan di Wonogiri,” terang bupati yang akrab disapa Jekek ini, Rabu (9/9/2020).

Dalam pelaksanaannya nanti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melalui Satuan Tugas Covid-19 akan bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Perlindungan Masyarakat (Linmas).

Baca juga: Tekan Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Wonogiri Luncurkan Beberapa Kebijakan

“Nanti mobil keliling masuk ke desa-desa membunyikan sirine. Bahasanya yang disampaikan pun sederhana,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia optimistis bila warga mendengar informasi tentang adanya wabah yang menyebabkan kematian maka nalurinya akan merespon untuk mengamankan diri.

“Intinya saat ini masyarakat harus waspada masih ada pandemi bernama corona yang bisa menyebabkan kematian,” jelas Jekek.

Dengan demikian, menurutnya, edukasi yang disampaikan pemerintah mudah tersampaikan kepada masyarakat.

Jekek menambahkan, pencegahan penularan Covid-19 yang paling menentukan adalah sejauh mana warga memahami tentang bahayanya virus corona tersebut.

Baca juga: Isu Urbanisasi Mencuat dalam Debat Kandidat Pilkada Wonogiri, Ini Tanggapan Kedua Calon

Setelah pemahaman ini terbangun, mereka diharapkan mentaati protokol kesehatan dengan mengenakan masker, rajin cuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

“Kalau tidak disosialisasi masyarakat tidak akan paham. Pahamkan dulu. Begitu paham maka secara naluri akan mengamankan diri,” ungkap Jekek.

Untuk itu, lanjutnya, bila warga sudah memahami tentang bahaya virus corona dan pentingnya mentaati protokol kesehatan maka otomatis terbentuk imun sosial yang membangun kesadaran kolektif.

“Kalau kesadaran kolektif sudah terbentuk maka dengan sendirinya masyarakat akan mengamankan diri untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 tanpa harus menunggu pemerintah,” ujarnya.

Jekek mencontohkan, masyarakat akan membeli masker secara mandiri karena sudah terbangun kesadaran kolektif tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Wonogiri Melonjak, Didominasi Pemudik Dari Jakarta

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com