Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kali Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Ini Tenggelam di Selat Lombok

Kompas.com - 10/12/2020, 10:35 WIB
Karnia Septia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebuah kapal cepat dengan nama Kaia Eksplorer bermuatan 6 orang rute Padang Bay Bali-Labuan Bajo tenggelam di perairan Selat Lombok, Rabu (9/12/2020).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram, Nanang Sigit mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi tenggelamnya kapal sekitar pukul 12.40 Wita.

"Kami mendapatkan laporan dari VTS Benoa sekitar pukul 12.40 Wita bahwa pada pukul 11.30 Wita ada sebuah speedboat tenggelam di perairan Selat Lombok bagian utara, dekat dengan Gili Trawangan," kata Nanang Sigit, seperti dikutip dalam rilis tertulis, Kamis (10/12/2020).

Usai menerima laporan, Basarnas Mataram menerjunkan personelnya untuk melakukan evakuasi menggunakan kapal Rescue Boat 220 Mataram.

Baca juga: Ledakan Kapal Tunda di Samarinda, 1 Pekerja Tewas, Lainnya Terluka

Nanang menyebutkan, proses evakuasi tidak berjalan dengan lancar karena kondisi cuaca cukup ekstrem.

Gelombang laut tinggi dan cuaca yang tidak bersahabat membuat upaya evakuasi keenam korban terkendala.

"Kami mencoba melakukan intercept ke kapal yang telah terlebih dahulu mengevakuasi semua korban yaitu kapal MV Moning yang mendekat ke perairan sebelah barat Pantai Senggigi. Namun, usaha kami tidak bisa dilakukan, mengingat cuaca pada saat itu kurang bersahabat yaitu gelombang laut yang tinggi, sehingga kami kembali ke pelabuhan Lembar," kata Nanang.

Selain kapal Rescue Boat 220 Basarnas Mataram, kapal Foyu 18 juga sempat berusaha membantu dalam proses intercept namun tidak berhasil merapat ke kapal MV Moning akibat cuaca ekstrem.

Saat cuaca sudah bersahabat, sekitar pukul 21.00 Wita, tim SAR gabungan kembali bergerak memberikan pertolongan. 

Kapal MV Moning yang mengangkut keenam korban diarahkan untuk mendekati Pelabuhan Lembar.

 

"Akhirnya seluruh korban berhasil dipindahkan ke kapal Rescue Boat 220 Mataram dalam kondisi selamat pada pukul  21.55 Wita dan selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Lembar untuk pemeriksaan kesehatan dan diserahkan ke pihak agen kapal," kata Nanang.

Keenam korban selamat yang merupakan ABK tersebut atas nama Made Sulastra (Kapten kapal), Komang Budiastha (KKM), Nyoman Sumiarna (Oilman), Sunu (JM), Ferry (Oner) dan Riski (Teknisi).

Dihantam gelombang

Made Sulastra, kapten kapal nahas tersebut menceritakan, sebelum tenggelam kapal cepat yang ditumpanginya dihantam gelombang tinggi sebanyak empat kali.

Hantaman yang terakhir mengakibatkan kapalnya tenggelam, karena air yang masuk lebih banyak dibanding air yang dikeluarkan melalui pompa air.

Baca juga: 157 Bungkus Benih Lobster Tujuan Vietnam Dicegat di Batam, Pelaku Naik Kapal dari Tanjung Priok Jakarta

"Saya maunya berlindung ke Gili Trawangan setelah dihantam gelombang tiga kali, namun kapal keburu dihantam gelombang kembali dengan tinggi sekitar 1,5 meter, akhirnya kapal miring ke kanan dan tenggelam di utara Gili Trawangan," terang Made.

Made mengatakan, gelombang laut mulai tinggi sekitar pukul 10.25 Wita.

Pukul 11.30 Wita, kapal tenggelam saat melakukan perjalanan ke Gili Trawangan untuk berlindung dari cuaca ekstrem.

Beruntung kapal MV Moning berbendera Panama yang saat kejadian tengah melintas di lokasi, terlebih dahulu melakukan evakuasi terhadap seluruh korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com