Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tata Cara Mencoblos di Pilkada Karawang

Kompas.com - 08/12/2020, 15:59 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Warga yang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang 2020, diajak untuk mematuhi protokol kesehatan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang, Jawa Barat, menjelaskan cara mengenai pelaksanaan pencoblosan pada Rabu (9/12/2020) besok.

Komisioner Divisi Sarana dan Prasarana Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Karawang Ikmal Maulana mengatakan, saat datang ke tempat pemungutan suara (TPS), pemilih wajib membawa formulir C6 atau surat undangan yang telah diberikan kepada calon pemilih.

Baca juga: Video yang Diduga Suami Bakar Istri hingga Tewas Viral di Medsos

Selain itu, wajib membawa kartu identitas e-KTP dan alat tulis sendiri.

"Untuk menghindari kerumunan, pemilih datang ke TPS sesuai jadwal yang tertera di surat pemberitahuan," ujar Ikmal saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).

Sebelum masuk ke TPS, calon pemilih diminta mencuci tangan dengan sabun di tempat yang disediakan.

Setelah itu, suhu tubuh calon pemilih diukur dengan termometer tembak.

Pemilih lalu mendatangi KKPS 4.

Baca juga: Ini Tata Cara Pemungutan Suara Pilkada 2020 bagi Pasien Positif Covid-19

Di KPPS 4, calon pemilih akan diberikan sarung tangan plastik dari panitia.

Setelah itu, calon pemilih memberikan C6 dan identitas diri kepada panitia.

Calon pemilih juga harus mengisi daftar hadir dengan alat tulis yang telah dibawa.

"Ini pentingnya bawa alat tulis sendiri, sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 dari benda, sehingga lebih baik bawa alat tulis sendiri," ujar Komisioner Divisi Teknis KPU Karawang Kasum Sanjaya.

Setelah mengisi daftar hadir, menurut Kasum, calon pemilih dipersilakan duduk di tempat yang telah disediakan oleh petugas.

 

Pemilih nantinya akan dipanggil untuk memberikan hak pilih.

Setelah mendapatkan panggilan dari ketua KPPS, calon pemilih akan diberikan surat suara, lalu diarahkan ke bilik suara yang telah disediakan oleh petugas.

Usai mencoblos, pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara.

Baca juga: Kisah Bayi 8 Bulan yang Menunggu Kepastian Operasi Berbiaya Rp 1 Miliar

Usai mencoblos, pemilih akan diberikan tanda.

Apabila pada Pilkada sebelumnya mencelupkan jari pada tinta, kali ini tinta yang akan diteteskan ke jari.

Sebelum keluar dari TPS, pemilih diwajibkan kembali untuk mencuci tangan di pintu keluar dan membuang sarung tangan plastik di tempat sampah yang disediakan.

Bilik khusus

Ketua KPU Karawang Miftah Farid mengatakan, untuk mencegah penularan Covid-19 di Pilkada Karawang, pihaknya mengetatkan penerapan protokol kesehatan.

Salah satunya menyiapkan bilik isolasi dan perlakuan khusus terhadap sampah bekas pakai, ketika ada pemilih yang ditemukan suhu badannya melebihi suhu normal.

"Setelah itu dilakukan pengecekan suhu. Kalau suhunya di atas 37,5 derajat celsius, maka pemilih akan diarahkan ke bilik khusus (bilik isolasi)," ucap dia.

Miftah mengatakan, dalam satu TPS terdapat tiga bilik untuk pencoblosan surat suara.

Dua bilik pencoblosan untuk pemilih dengan suhu normal, dan satu untuk bilik isolasi.

"Pencoblosan tetap menggunakan satu paku. Setelah itu, pemilih yang telah mencoblos akan diteteskan tinta pada salah satu jari tangannya," ucap dia.

Miftah mengimbau kepada petugas KPPS untuk memisahkan sampah bekas pemilih umum dan pemilih di bilik isolasi.

"Nanti (sampah dari pengguna bilik isolasi) bisa langsung untuk dibakar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com