Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tasikmalaya Zona Merah, Pasien Masuk IGD Pun Antre, Gedung Isolasi Ditambah

Kompas.com - 08/12/2020, 14:02 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kota Tasikmalaya seusai ditetapkan zona merah tengah menyiapkan gedung tambahan isolasi terpusat. Padahal, 

Gedung lokasi karantina para pasien terkonfirmasi corona dinilai efektif tak menyebarkan lagi ke orang-orang terdekatnya.

"Apalagi sekarang paling rawan adalah klaster keluarga di wilayah Kota Tasikmalaya. Selain itu ada juga klaster pesantren yang selama ini paling banyak pasien positif corona yang sedang dikarantina," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Jam Malam Kembali Berlaku di Tasikmalaya, Pasien RS Sampai Antre

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya secara total terdapat 1.070 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Saat ini daerahnya sudah masuk risiko tinggi atau zona merah karena ada peningkatan dari sebelumnya yang masih zona oranye.

"Ini harus menjadi kewaspadaan. Seluruh stakeholder harus bisa memahami kondisi yang terjadi saat ini. Yuk kita sama-sama kembali mengendalikan Covid-19," ujar dia.

Uus mengaku ada beberapa langkah yang akan dilakukan Pemkot Tasikmalaya seperti menambah tempat isolasi terpusat untuk menampung pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasalnya, saat ini terdapat 592 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang statusnya masih aktif.

Baca juga: Muncul Klaster Tempat Senam di Tasikmalaya, 40 Orang Dites Swab

Sementara kapasitas tempat isolasi terpusat di Kota Tasikmalaya hanya dapat menampung sekitar 200 pasien.

"Sampai sekarang di IGD RSUD yang pasien terkonfirmasi antre saat mau masuk ke ruangan isolasi," tambah dia.

Klaster pesantren

Khusus kasus terkonfirmasi dari klaster pesantren menjalani isolasi di lingkungan pesantren sendiri. Sementara kasus tanpa gejala lainnya menjalani isolasi mandiri.

Untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri, harus ada pengawasan secara ketat karena berpotensi menyebabkan klaster keluarga, dan berujung menjadi klaster komunal. Dampaknya, akan diberlakukan karantina mikro jika itu terus menyebar.

 

"Kasus yang ada sudah di atas kemampuan faskes yang kita miliki sekarang. Karena itu kita perlu mempersiapkan tempat isolasi dalam waktu dekat," kata dia.

Uus menyebutkan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan tempat isolasi baru di RSUD dr Soekardjo sebanyak 30 tempat tidur. "Mudah-mudahan besok sudah bisa disediakan," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan rumah darurat (RS) Covid-19.

Saat ini, Pemkot Tasikmalaya sedang membangun dua rumah sakit, yaitu RS Dewi Sartika dan RS Purbaratu. Meski belum beropasional, dua RS itu dinilai dapat difungsionalkan untuk RS darurat.

Menurut Uus, jika sudah dapat digunakan dua RS itu bisa menampung 150 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Selain itu, pihaknya juga sedang menyiapkan sebuah bangunan hotel yang akan dijadiakan ruang isolasi darurat di Kota Tasikmalaya.

"Hotel juga kita sedang proses lobi harga sewa untuk dijadikan gedung darurat Covid-19," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com