Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Daerah di Jabar Ini Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 08/12/2020, 06:53 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 siap pakai tiba di Indonesia. Kini vaksin tersebut disimpan dalam suhu dingin di gudang Bio Farma di Bandung.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengaku masih memetakan daerah dan warga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

"Karena jumlah vaksin siap pakai yang didatangkan di tahap pertama ini jumlahnya terbatas," ucap dia dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

Setiawan mengungkapkan, untuk tahap awal, vaksinasi diprioritaskan untuk zona merah atau daerah dengan risiko tinggi.

"Lalu di zona merah tersebut, kita kriteriakan lagi, yang paling visible (terlihat membutuhkan) berapa. Misalnya di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) 2,6 juta yang kita prioritaskan, kemudian (zona merah) Bandung Raya," tambah Setiawan.

Baca juga: Kemenkes Siapkan Sasaran Vaksinasi Covid-19 untuk Setiap Daerah

Merujuk data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar saat menggelar simulasi sistem pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020, sasaran vaksinasi di Jabar adalah 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.

Vaksin akan fokus diberikan kepada zona merah di lima daerah Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70 persen kasus Covid-19 di Jabar.

Berikutnya, Bandung Raya (Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi) yang juga banyak terdapat kasus penularan Covid-19.

Meski begitu, Setiawan menegaskan pihaknya akan terus menghitung serta memetakan prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap pertama yang dibeli oleh pemerintah pusat.

Selain itu, dari simulasi pemberian vaksin yang digelar oleh Pemda Provinsi Jabar, Setiawan menjelaskan bahwa vaksinasi secara massal membutuhkan ruangan besar, seperti di gelanggang olahraga (GOR).

"Puskesmas kapasitas tempatnya terbatas. Dari hasil simulasi, diketahui setiap individu yang divaksin itu memerlukan waktu sekitar 30 menit," tutur Setiawan.

"Selama waktu tunggu tersebut, ketika hadir masyarakat lain yang ingin divaksin lagi, maka akan terjadi penumpukan," tambahnya.

Usulan menggunakan gedung besar telah disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke pemerintah pusat.

Sebelumnya, Ridwan Kamil ikut memantau simulasi sistem pemberian vaksin Covid-19 yang digelar Pemda Provinsi Jabar di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020.

Simulasi pertama tersebut merupakan respons cepat terhadap pembelian vaksin oleh pemerintah pusat. Saat itu, Emil mengikuti semua rangkaian simulasi.

Baca juga: Moeldoko Sebut Waktu Tunggu Vaksinasi 45 Menit, Ridwan Kamil Keberatan

Mulai dari screening, cuci tangan, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, proses penyuntikan, sampai menunggu 30 menit untuk melihat reaksi vaksin.

Dari simulasi tersebut, Pemda Provinsi Jabar juga fokus meningkatkan kesiapan storage vaksin (kulkas/alat pendingin) serta tenaga kesehatan maupun penyuntik vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com