Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Difabel, Amin Tetap Semangat Berjualan Kerupuk Keliling demi Hidup

Kompas.com - 08/12/2020, 05:52 WIB
Farid Assifa

Editor

Mereka adalah pasangan suami istri yang baru beberapa bulan di Purwakarta. Suaminya berasal dari Bandung Barat dan istrinya dari Ciasem, Subang. Ada pun kerupuk yang dijualnya adalah khas Ciasem.

Ada peristiwa yang mengharukan ketika Dedi menemui pasangan suami istri pemilik dagangan kerupuk yang merawat Amin. Keduanya memeluk Amin sambil menangis.

"Mereka menyebut Amin orang jujur dan ulet," kata Dedi.

Selanjutnya, Dedi meminta Amin untuk menunjukkan rumah orangtuanya. Lalu Dedi diajak ke sebuah rumah di Tanjungsari.

Dedi pikir rumah itu adalah tempat tinggal orangtua Amin sesuai dengan perkataannya. Namun ternyata rumah itu bukan tempat tinggal orangtuanya.

"Ternyata bukan rumah orangtuanya. Dulu dia pernah jualan rambutan dan tinggal di bandar rambutan itu. Amin kelihatan panik, mungkin karena sudah berbohong," kata Dedi.

Akhirnya Dedi mendapat petunjuk dari tetangga bandar rambutan itu bahwa rumah orangtua Amin yang sebenarnya berada di Pasir Muncang, Ciherang, Pesawahan, Purwakarta.

Dedi selanjutnya pergi ke daerah itu bersama Amin. Namun kebetulan orangtua Amin sedang tidak berada di rumah. Mereka pergi ke sawah.

"Menurut tetangga di sana, anak ini memang jarang pulang. Orangtuanya tak pernah ngurus karena disabilitas," kata Dedi.

Di rumah orangtuanya, Amin tiba-tiba menangis. Dia mengaku orangtuanya tak sayang dia.

"Saya pun menghibur dia untuk tetap tabah dan jangan patah semangat," katanya.

Dedi mengatakan, besok lusa ia akan mengunjungi rumah orangtua Amin untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Dedi juga akan menguji kemampuan Amin berjualan di tempat bandar kerupuk yang merawatnya.

Jika dalam satu bulan, Amin mampu menjual kerupuk, maka Dedi akan membuatkannya kios untuk berjualan.

"Saya tes jualan satu bulan di tempat bandar. Satu bulan lulus, saya akan siapkan kios kerupuk," kata Dedi.

Baca juga: Saya Ingin Jadi Motivasi Bagi Difabel Lainnya, Jangan Menyerah

Dedi mengatakan, Amin adalah pribadi yang menyukai kerapian. Setiap berjualan keliling kerupuk, dia selalu berpakaian rapi. Mengenakan kemeja dan celana yang bersih.

"Dia juga bisa nyanyi, baca Qur'an dan azan meski dengan suara kurang sempurna," ujarnya.

"Orangnya juga pintar dan selalu mensyukuri apa yang diterima," pungkas Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com