Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2020, 23:05 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Gunung Ile Lewotolok, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dana tersebut berasal dari pembaca Harian Kompas berupa masker, alas tidur, beras, minyak goreng, gula, keperluan pribadi lainnya, serta buku-buku aktivitas anak senilai total Rp 200 juta.

Bantuan difokuskan kepada masyarakat yang tinggal di rumah-rumah penduduk (keluarga atau kerabatnya), dengan pertimbangan pengungsi yang berada di posko-posko resmi telah mendapatkan dukungan bantuan logistik dari pemerintah.

Baca juga: Kecenderungan Gunung Ile Lewotolok Erupsi Menurun, tetapi Gempa Masih Tinggi

Upaya pemberian bantuan cukup menantang. Ketika Tim DKK sudah memperoleh data mengenai jumlah dan jenis kebutuhan para pengungsi, dengan sigap Sukarelawan Tim DKK yang terdiri dari rekan – rekan Toko Gramedia Maumere dan Biro Kompas TV Flores berkoordinasi dengan Tim DKK Pusat melakukan pembelian barang bantuan di Kota Maumere.

Namun, tidak mudah mendapatkan stok barang karena tingginya permintaan kebutuhan pokok dan barang penunjang kebutuhan sehari – hari.

Baca juga: Lahar Dingin dari Gunung Ile Lewotolok Terjang 2 Desa

Selain sulitnya mendapatkan barang, Tim DKK juga harus menempuh perjalanan pengiriman bantuan yang panjang dan melelahkan.

Perjalanan darat dari Kota Maumere menunju Larantuka ditempuh sejuah 130 kilometer selama enam jam. Pengiriman diteruskan melalui jalur laut selama empat jam perjalanan menuju lokasi.

Penyerahan bantuan dari pembaca Harian Kompas berlangsung hari Minggu pukul 14.00 WITA oleh Jitronimus Natun, Kompas TV Biro Flores, kepada Philipus Bediona yang merupakan penanggung jawab posko pengungsian korban erupsi Gunung Ile Lewotolok.

“Bantuan ini sangat kami nantikan. Bantuan ini hadir tepat waktu, karena kini kebutuhan para pengungsi sudah hampir habis utamanya para pengungsi yang tidak bisa ditampung di posko pengungsian resmi dan tinggal di rumah–rumah penduduk,” kata Philipus.

Pendistribusian bantuan dilakukan bekerjasama dengan jaringan gereja setempat, khususnya lima paroki di dalam kota (Lewoleba) dan dua paroki di luar kota.

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Gunung Ile Lewotolok, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Gunung Ile Lewotolok, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketujuh paroki tersebut adalah Paroki Fransiskus Asisi Lamahora, Paroki Kristus Raja Wangatoa, Paroki St Maria Banneux Lewoleba, Paroki Arnoldus Yansen Waikomo, Paroki Fransiskus de Sales Pada, Paroki Waipukang, dan Paroki Hadakewa.

Masing-masing paroki akan mendistribusikan bantuan kepada masyarakat umum lintas agama melalui jaringan lingkungan.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Ile Lewotolok, di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, meletus pada Jumat (27/11/2020).

Data per 2 Desember 2020, pukul 22.00 WIT, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan jumlah warga yang mengungsi berjumlah 7.968 jiwa dan tersebar di 20 titik pos penampungan serta rumah-rumah warga.

Setelah erupsi pada Jumat pekan lalu, aktivitas Gunung Ile Lewotok berangsur-angsur menurun hingga Senin (7/12/2020).

Pemerintah Kabupaten Lembata menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai 29 November 2020 hingga 12 Desember 2020.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com