Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imunisasi PVC Gratis untuk Balita di 4 Provinsi, Orangtua Wajib Paham

Kompas.com - 07/12/2020, 21:49 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 4 provinsi di Indonesia akan melaksanakan imunisasi pneumococcal conjugate vaccine (PCV) gratis.

Keempat provinsi itu yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dokter spesialis anak di Kota Depok, Farabi El Fouz meminta pemerintah lebih gencar menyosialisasikan program ini.

"Karena sampai saat ini sosialisasi baru diketahui lebih banyak oleh kalangan tenaga kesehatan, belum meluas pada masyarakat, terutama orangtua yang memiliki balita," ujar Farabi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Angka Pneumonia Tinggi, Balita di Jabar Segera Disuntik Vaksin Gratis

Farabi mengatakan, banyak orangtua belum paham urgensi dari vaksin PCV.

Apalagi, sekarang informasinya tertutup dengan gencarnya pemberitaan mengenai vaksin Covid-19.

"Seharusnya para orangtua diberi pemahaman lebih banyak untuk mengetahui apa kebaikan dari vaksin PCV, agar tidak terjadi penolakan," kata Farabi.

Menurut Farabi, gencarnya sosialisasi menjadi kata kunci kesuksesan program vaksin PCV.

Selain itu, dia menyarankan pemerintah lebih tanggap merespons tingkat kecerdasan masyarakat yang makin terbuka pemikirannya tentang efek vaksin.

Farabi menilai, penting bagi pemerintah untuk menyediakan hotline 24 jam untuk menerima keluhan tentang kejadian pasca imunisasi.

Baca juga: Balita yang Meninggal Saat Diajak Ibunya Mengemis Tak Pernah Diimunisasi

Termasuk, cara menangani masalah dan keluhan yang masuk, agar ada kepastian dari sisi mitigasi kasus pasca imunisasi yang meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.

Menurut Farabi, kepercayaan itu sangat penting, mengingat pemerintah juga sedang menjalankan vaksinasi massal Covid-19.

Farabi meyakinkan bahwa vaksin PCV yang akan diberikan gratis mulai Januari 2021 ini sangat penting untuk kondisi pandemi saat ini.

“Pentingnya sama dengan Covid, karena sama-sama bisa menyebabkan kematian. Jika tidak dilakukan akan berbahaya bagi anak,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com