PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Setelah terinfeksi Covid-19, Bupati Probolinggo P Tantriana Sari mengaku mengalami sejumlah kerugian.
Menurutnya, sejak positif Covid-19, dirinya tidak bisa berkumpul bersama keluarga secara fisik. Demikian juga sebaliknya.
"Kerugian tak hanya dirasakan keluarga, tapi (kerugian) yang terpenting adalah tanggung jawab saya sebagai bupati," kata Tantri, dalam konferensi pers virtual yang diikuti Kompas.com, di Gedung Islamic Center, Senin (7/12/2020).
Tantri berbicara melalui aplikasi online di rumahnya.
Baca juga: Ngantuk Berat, Bupati Probolinggo Ternyata Positif Covid-19
Sebab, karena terpapar corona, dirinya tidak bisa aktif secara maksimal menjalankan tugas sebagai kepala daerah, karena ada pembatasan sosial selama dikarantina.
Meski sudah sembuh atau negatif dari Covid-19, dirinya belum bisa aktif menjalankan tugas kedinasan sebagai bupati.
"Meski sudah dinyatakan negatif, Kepala Dinkes memerintahkan saya untuk menjalani karantina lagi selama dua pekan ke depan. Tetap tidak bisa aktif seperti biasa," tukas Tantri.
Menurut Tantri, kerugian tak hanya fisik semata. Covid-19 juga mengganggu dan merugikan kualitas ibadah, kualitas kegiatan, dan kualitas hidup lainnya.
Karena itu, Tantri meminta masyarakat patuh protokol kesehatan dan berupaya sebisa mungkin untuk tidak terpapar corona.