Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Mengapung di Sungai, Ini Dugaan Polisi...

Kompas.com - 07/12/2020, 15:03 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengapung di sungai di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (7/12/2020).

Kapolsek Mojoanyar AKP Airlangga Pharmady mengatakan, polisi masih mencari pelaku pembuangan bayi itu.

Baca juga: Upaya Pembunuh Wanita yang Dikubur di Fondasi Mengelabui Polisi, Minta Perlindungan dan Kirim Pesan Palsu

Saat ditemukan, tali pusar masih menempel pada mayat bayi tersebut. Airlangga menyebutkan, mayat bayi itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Porong, Sidoarjo.

Petugas masih menunggu hasil visum dari jenazah itu.

"Kami masih menelusuri. Dugaan sementara, sengaja dibunuh dengan cara ditenggelamkan," kata Airlangga saat dikonfirmasi di sela pengamanan pendistribusian logistik Pilkada Kabupaten Mojokerto, Senin.

Menurut Airlangga, mayat bayi laki-laki itu memiliki berat sekitar 2,7 kilogram dan panjang 47 centimeter.

Mayat bayi laki-laki itu ditemukan di sungai yang berdekatan dengan kamar mandi umum di Desa Gayaman.

Mayat itu pertama kali ditemukan warga desa yang hendak memakai kamar mandi umum sekitar pukul 05.00 WIB.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara ditemukan ceceran darah di sekitar kamar mandi umum itu.

Baca juga: Jelang Pilkada Mojokerto 2020, KPU Distribusikan 844.617 Surat Suara

Darah itu diduga bekas persalinan bayi tersebut.

"Kami sudah melakukan olah TKP. Kami masih melakukan penyelidikan dan menelusuri siapa pelakunya," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com