Geger, Bayi Laki-laki Dibuang di Teras Rumah Warga di Lamongan

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sosok bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di depan rumah salah seorang warga Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Lamongan, Minggu (6/12/2020) malam.

Bayi tersebut ditaruh dalam kardus, dan ditinggal begitu saja oleh orangtuanya di teras depan rumah warga setempat, Anwar Aripin (46).

Penemuan bayi yang dibungkus dengan selimut warna biru ini sempat menggegerkan warga sekitar, yang kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

Adapun panjang tubuh bayi diperkirakan mencapai 5,8 sentimeter, dengan berat badan sekitar 3,4 kilogram.

Baca juga: Ngantuk Berat, Bupati Probolinggo Ternyata Positif Covid-19

"Itu sekitar pukul 20.30 WIB tadi malam, kemudian warga melapor dan kami tindaklanjuti turun ke lokasi kejadian," ujar Kapolsek Tikung Iptu Bambang, saat dihubungi, Senin (7/12/2020).

Pihak kepolisian yang mendatangi lokasi, lantas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan dari beberapa orang saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.

Sempat dirawat oleh bidan desa setempat, bayi malang ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soegiri untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.

"Sudah ada beberapa orang saksi yang kami minta keterangan," ucap dia.

Dari penuturan saksi kepada pihak kepolisian, ada yang melihat pria dan wanita tengah berboncengan menaiki sepeda motor dari arah barat menggunakan jas hujan sebelum bayi itu ditemukan.

Keduanya kemudian diketahui sempat berhenti, di depan rumah milik Anwar Aripin. Saat itu tidak ada saksi yang curiga, jika pria dan wanita tersebut telah menaruh bayi.

Selang beberapa waktu, Anwar Aripin beserta keluarga yang tengah berada di dalam rumah lantas keluar karena dikejutkan oleh suara tangisan bayi.

Baca juga: Foto Viral 2 Prajurit TNI Selamatkan Bayi Saat Banjir 4 Meter di Aceh

Ketika dicek, ditemukan bayi tersebut dan Anwar Aripin lantas melaporkan temuan ini kepada perangkat desa, yang diteruskan kepada pihak kepolisian dan bidan desa setempat.

"Sudah ada dua orang yang ingin mengadopsi bayi itu sebagai anak, tapi itu wewenang Dinas Sosial. Sementara, kami akan fokus mencari orangtua, yang telah tega membuang bayi malang tersebut," kata Bambang.