Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Bawaslu di Gunungkidul Sempat Ditolak Warga, Dikira Kampanye Parpol

Kompas.com - 07/12/2020, 12:48 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyosialisasikan Pilkada 2020 di kawasan Titik 0 Km.

Namun, sempat terjadi insiden saat sosialisasi. Ada warga yang menolak diberikan brosur dan masker karena curiga dari parpol atau pasangan calon bupati.

"Iya tadi masyarakat sekarang sudah paham, kalau sekarang masa tenang. Dikira dari parpol, 'Ini dari Bawaslu, Bu,' baru dia paham," kata Komisioner Bawaslu Gunungkidul Rosita di Titik 0 Km Wonosari, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Soal Video Pria Bagi-bagi Amplop Isi Uang dan Gambar Paslon di Gunungkidul, Ini Kata Bawaslu

Bawaslu Gunungkidul membentuk Gerakan Perempuan Mengawasi dan hari ini menyosialisasikannya dengan membagikan brosur dan masker.

Brosur itu berisi tentang protokol kesehatan saat pilkada, larangan politik uang, larangan ujaran kebencian, dan netralitas ASN.

Mereka membagikan kepada pengendara yang berhenti di lampu pengatur jalan.

Komisioner Bawaslu Gunungkidul Rini Iswandari mengatakan, Bawaslu membentuk Gerakan Perempuan Mengawasi.

Saat ini ada 177 orang yang tergabung dalam gerakan ini, mereka akan mengawasi tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di sekitar rumahnya.

Baca juga: Bawaslu Gunungkidul Telusuri Video Viral Bagi-bagi Uang

Selain itu, Bawaslu juga membentuk pengawas yang melibatkan Pramuka, Karang Taruna, hingga Forum Anak Gunungkidul.

"Mereka saat hari H (pilkada) mengawasi pemungutan suara," ucap Rini.

Selain itu, saat masa tenang pihaknya melakukan pengawasan untuk mencegah praktik kampanye, politik uang, dan pembagian barang.

Pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai dugaan pembagian uang oleh salah satu paslon pada masa tenang.

"Informasi pembagian barang akan ditindaklanjuti," kata Rini.

Baca juga: Kata Mantan Rektor UNY soal Ada Fotonya di Video Orang Bagi-bagi Uang

Gunawan, salah seorang warga Patuk yang kebetulan lewat di kawasan Titik 0 Km, mengapresiasi langkah Bawaslu.

Namun demikian, dia berharap Bawaslu mengawasi secara ketat di lingkungan masyarakat untuk mencegah praktik politik uang.

"Semoga ada pengawasan lebih ketat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com