Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Sulsel Tunda Penyelidikan Laporan Pencemaran Nama Baik JK

Kompas.com - 07/12/2020, 11:45 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyatakan penyelidikan laporan dugaan pencemaran nama baik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ini ditunda.

Merdisyam mengatakan, laporan yang dimasukkan tim hukum keluarga Jusuf Kalla itu sudah diterima penyidik. 

Namun karena yang dilaporkan merupakan salah satu pasangan calon wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, penyidik belum akan menyelidiki laporan hingga pelaksanaan Pilkada selesai

"Agar proses sidiknya tidak dikaitkan politik, maka agenda progresnya kita tunda dulu hingga selesai Pilkada," kata Merdisyam dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Penjelasan Danny Pomanto soal Rekaman Suara Tuding JK di Balik Penangkapan Edhy Prabowo

Dia juga menegaskan hal ini sudah sesuai arahan Kapolri yang tertuang dalam surat telegram nomor ST/2544/VIII/RES.1.24./2020 tertanggal 31 Agustus 2020 yang berisi penundaan penyelidikan dan penyidikan bakal calon atau calon peserta Pilkada Serentak 2020 yang diduga melakukan tindak pidana.

Merdisyam berjanji akan mengusut tuntas laporan tersebut.

Namun dia mengingatkan prosesnya harus sesuai prosedural, tahapannya melalui penyelidikan dulu hingga ke penyidikan.

Proses hukum itu, kata Merdisyam, setidaknya akan dilanjutkan setelah tahapan pilkada selesai atau setelah pengucapan sumpah.

"Karena ini murni masalah pidana, dan tidak boleh dikaitkan dengan politik, hal ini sesuai dengan TR arahan Bapak Kapolri" jelas Kapolda.

Baca juga: Keluarga JK Laporkan Danny Pomanto atas Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik

Sebelumnya diberitakan calon wali kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dilaporkan keluarga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Polda Sulsel terkait dugaan pencemaran nama baik, Sabtu (5/12/2020).

Pelaporan ini diduga usai rekaman suara berdurasi 1 menit 58 detik yang diduga pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu tersebar di media sosial.

Rekaman itu menuding Jusuf Kalla di balik penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Danny Pomanto sendiri mengakui, rekaman suara itu memang dirinya. Namun bukan untuk menfitnah atau mencemarkan nama baik mantan Jusuf Kalla.

Danny Pomanto ini mengungkapkan, dia berbicara saat sedang berada di rumah pribadinya pada 27 November 2020 saat menerima tamu dari Laskar Merah Putih (LMP).

Baca juga: Danny Pomanto: Rekaman Ini Jadi Bahan Serangan Politik kepada Saya

Saat itu, terjadi diskusi ringan dengan tamunya membahas kondisi terkini politik nasional yang dimuat dalam majalah Gatra dan Tempo.

“Diskusi ringan itu di rumah pribadi saya yang merupakan area privat. Diskusi ringan itu bersama LMP membahas kondisi terkini politik nasional yang dimuat dalam majalah Gatra dan Tempo tentang analisis hubungan JK-Anis-KPK dan Edy Prabowo dibahas dalam majalah Gatra dan Tempo,” kata Danny kepada KOMPAS.com ketika dikonfirmasi, Minggu (6/12/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com