Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIP Timah Disebut Menepi karena Disorot DPR, PT Timah: Bergeser Sementara Berlindung dari Cuaca

Kompas.com - 06/12/2020, 22:39 WIB
Heru Dahnur ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - PT Timah Tbk angkat bicara terkait aktivitas tambang laut di wilayah Bangka, khususnya perairan Matras, Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan, kapal isap produksi (KIP) timah tetap beroperasi di wilayah izin tambang.

Baca juga: Dibahas Komisi IV DPR, Kapal Tambang Timah Menjauh dari Pantai Matras

Dengan demikian, menepinya KIP timah dari wilayah perairan Matras bukan disebabkan desakan pihak tertentu. Namun, dikarenakan berteduh dari cuaca yang kurang baik.

"Pada bulan-bulan tertentu operasi KIP perusahaan juga dipengaruhi faktor cuaca sehingga pergerakan kapal sampai dengan berlindung harus dilakukan untuk safety," kata Anggi dalam keterangan tertulis, Minggu (6/12/2020).

Baca juga: Viral Video Anak-anak di Makassar Bermain Buaya, Ini Penjelasan BKSDA

"KIP hanya bergeser sementara untuk berlindung dari cuaca yang kurang bersahabat. Sekaligus kita beberapa penyesuaian teknis kapal dan peralatan," katanya menambahkan.

Dia mengatakan, jika cuaca kembali normal maka KIP akan kembali ke wilayah izin usaha pertambangan (IUP) di Perairan Matras.

Diperkirakan ada empat sampai lima kapal yang dikerahkan untuk tambang lepas pantai tersebut.

Diberitakan sebelumnya, operasional KIP timah dilaporkan menjauh dari Pantai Matras karena ada sorotan dari Komisi IV DPR RI.

Bahkan sebelum rapat dengar pendapat digelar di Senayan, Komisi IV terlebih dahulu menyambangi kelompok masyarakat di Pantai Matras.

Dalam pertemuan itu Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi menerima aspirasi masyarakat terkait aktivitas KIP di wilayah Matras.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com