Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Dingin dari Gunung Ile Lewotolok Terjang 2 Desa

Kompas.com - 06/12/2020, 16:41 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com – Lahar dingin yang keluar dari Gunung Api Ile Lewotolok, Lembata, NTT, menerjang dua desa di Kecamatan Ile Ape timur, Minggu (6/12/2020).

Lahar dingin mengalir ke dua desa dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi di sepanjang lereng gunung pada Minggu siang.

Baca juga: Minggu, Gunung Ile Lewotolok 3 Kali Erupsi Disertai Suara Gemuruh

Dalam video yang direkam warga Desa Lamaau dan Jontono, terlihat aliran kental yang disertai dengan pasir, batu kerikil, dan sedimentasi vulkanik hasil erupsi gunung tersebut.

Baca juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok Masih Terjadi, Total 7.991 Warga Lembata Mengungsi

Aliran banjir material erupsi itu mengalir di kali mati dan badan jalan ke arah laut.

Anggota Tim Satgas erupsi Gunung Ile Lewotolok, Bobi Lamanepa, mengatakan, lahar dingin tersebut disebabkan hujan yang terjadi di puncak. Air hujan membawa material-material sisa erupsi.

“Material erupsi itu bisa abu vulkanik atau dalam kasus yang lebih besar. Banjir bisa membawa batu-batuan dan pasir,” kata Bobi dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu sore.

Banjir tersebut tidak memasuki rumah warga dua desa itu. Saat ini, sebagian warga masih bertahan di desa. Ada yang mengungsi di Lewoleba.

Sebelumnya diberitakan, setiap hari, tim SAR gabungan terus menyisir desa yang masuk dalam radius jangkauan zona waspada Gunung Ile Lewotolok.

Penyisiran dilakukan di Desa Aulesa, Todanara, dan Jontona, yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.

“Bersyukur, upaya tim membuahkan hasil yaitu warga yang sebelumnya menolak dievakuasi berhasil diantar ke posko pengungsian,” kata Sudayana.

Evakuasi warga di lokasi rawan bencana dibantu kepala desa masing-masing daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com