LEWOLEBA, KOMPAS.com – Lahar dingin yang keluar dari Gunung Api Ile Lewotolok, Lembata, NTT, menerjang dua desa di Kecamatan Ile Ape timur, Minggu (6/12/2020).
Lahar dingin mengalir ke dua desa dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi di sepanjang lereng gunung pada Minggu siang.
Baca juga: Minggu, Gunung Ile Lewotolok 3 Kali Erupsi Disertai Suara Gemuruh
Dalam video yang direkam warga Desa Lamaau dan Jontono, terlihat aliran kental yang disertai dengan pasir, batu kerikil, dan sedimentasi vulkanik hasil erupsi gunung tersebut.
Baca juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok Masih Terjadi, Total 7.991 Warga Lembata Mengungsi
Aliran banjir material erupsi itu mengalir di kali mati dan badan jalan ke arah laut.
Anggota Tim Satgas erupsi Gunung Ile Lewotolok, Bobi Lamanepa, mengatakan, lahar dingin tersebut disebabkan hujan yang terjadi di puncak. Air hujan membawa material-material sisa erupsi.
“Material erupsi itu bisa abu vulkanik atau dalam kasus yang lebih besar. Banjir bisa membawa batu-batuan dan pasir,” kata Bobi dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu sore.
Banjir tersebut tidak memasuki rumah warga dua desa itu. Saat ini, sebagian warga masih bertahan di desa. Ada yang mengungsi di Lewoleba.
Sebelumnya diberitakan, setiap hari, tim SAR gabungan terus menyisir desa yang masuk dalam radius jangkauan zona waspada Gunung Ile Lewotolok.
Penyisiran dilakukan di Desa Aulesa, Todanara, dan Jontona, yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.
“Bersyukur, upaya tim membuahkan hasil yaitu warga yang sebelumnya menolak dievakuasi berhasil diantar ke posko pengungsian,” kata Sudayana.
Evakuasi warga di lokasi rawan bencana dibantu kepala desa masing-masing daerah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.