Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembubaran Indonesian Scooter Festival#4 di Yogyakarta, Dapat Izin tapi Langgar Protokol Kesehatan

Kompas.com - 06/12/2020, 15:59 WIB
Rachmawati

Editor

"Dalam izinnya mereka akan melaksanakan kegiatan sampai besok, tapi saya hentikan mulai malam ini," kata dia.

Baca juga: Ayo Bantu Buruh Gendong di Yogyakarta Agar Tetap Bisa Makan Nasi Bungkus Selama Pandemi

"Sesuai Pergub 77 tahun 2020, sanksinya adalah penghentian operasional kegiatan," kata Noviar.

Walaupun sudah dibubarkan, tim penegak hukum dari Satpol PP dan Ditlantas Polda DIY, serta Sabhara dari Polresta Yogyakarta kini harus berjaga-jaga di tiap-tiap perbatasan DIY untuk menghalau para scooteris dari luar daerah.

Noviar Rahmad mengatakan hari ini pihaknya akan kembali melakukan sweeping di sekitaran pusat perbelanjaan untuk menghalau kerumunan pengguna skuter tersebut.

Baca juga: Rombongan Guru MAN 22 yang Positif Covid-19 Usai Wisata ke Yogyakarta Tak Izin Sebelum Berangkat

Penyelenggara dipanggil

Sementara itu pihak penyelenggara acara tersebut akan dipanggil ke kantor Satpol PP Senin (7/12/2020) untuk dimintai pertanggung jawaban.

Pasalnya, berdasarkan izin yang disepakati dengan Satpol PP DIY, pihak penyelenggara diminta untuk membatasi pengunjung per sesinya maksimal 30 orang.

Namun kenyataan di lapangan, acara tersebut justru didatangi ratusan orang pecinta vespa dari luar daerah.

"Kami bubarkan karena sesuai izin penyelenggara hanya membolehkan 30 orang per sesi, dan ada enam sesi. Ternyata kemarin membludak itu sampai ribuan dan tidak memakai masker dan tidak jaga jarak, sehingga timbul kerumunan," kata Noviar dilansir dari Tribunjogja.com, Minggu (6/12/2020).

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Kumpulkan Direktur RS Rujukan Covid-19, Minta Kapasitas Ruang Isolasi Ditambah

Ia mengatakan pelanggaran protokol kesehatan yang dilangga oleh peyenggara antara lain jumlah pengunjung melebihi kapasitas yang ditentukan, kedua pengunjung banyak yang tidak mengenakan masker, serta tidak ada sarana untuk cuci tangan yang disediakan.

"Mulai Sabtu Malam jam 20.00 acara itu saya tutup tidak boleh digelar lagi. Saya dibantu Polda untuk menghalau seluruh skuter yang datang ke Jogja untuk putar balik. Pelanggarannya pengunjung tidak pakai masker, tidak ada alat cuci tangan dan ketiga berkerumun," imbuh Noviar.

Walaupun melanggara aturan, Noviar mengatakan pemerintah DIY tidak memberlakukan denda kepada pihak penyelenggara.

"DIY tidak pernah memberlakukan denda. Ya itu tadi, hanya cabut izin penyelenggaraan saja. Ketua penyelenggara juga akan kami panggil hari Senin," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunjogja.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com