Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Danny Pomanto soal Rekaman Suara Tuding JK di Balik Penangkapan Edhy Prabowo

Kompas.com - 06/12/2020, 09:25 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Calon Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) mengakui rekaman percakapan yang beredar di media sosial adalah suaranya.

Dalam rekaman suara tersebut, JK dituding sebagai dalang di balik penangkapan Edhy Prabowo.

Danny menjelaskan, percakapan tersebut bukan bertujuan untuk memfitnah atau mencemarkan nama baik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Dikatakan Danny, percakapan itu terjadi saat diskusi ringan bersama Laskar Merah Putih (LMP) membahas kondisi terkini politik nasional yang dimuat di media massa pada 27 November 2020.

“Diskusi ringan itu di rumah pribadi saya yang merupakan area private. Diskusi ringan itu bersama LMP membahas kondisi terkini politik nasional yang dimuat dalam majalah Gatra dan tempo tentang analisis hubungan JK-Anis-KPK dan Edy Prabowo,” jelas Danny Pomanto kepada Kompas.com, Minggu (6/12/2020) dini hari.

Baca juga: KPK Diharapkan Dapat Klarifikasi Pernyataan Calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto Terkait Penangkapan Edhy Prabowo

Danny menuturkan, jika rekaman suara tersebut telah diedit dan disebarluaskan secara masif di media sosial untuk menjatuhkan citranya.

“Jadi dia yang merekam sendiri, sebar sendiri dan tersinggung sendiri. Ini rekaman menjadi bahan serangan politik kepada saya. Ini disinyalir sebagai pemufakatan jahat untuk memfitnah dan menyudutkan saya dengan harapan Danny-Fatma kalah dalam Pilwali Kota Makassar 2020. Ini ternyata sudah lama direncanakan,” tuturnya.

Danny mengaku tidak mengetahui adanya orang yang merekam diskusi tersebut.

Setelah rekaman itu tersebar, barulah ia sadar telah dijebak menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Makassar yang tinggal beberapa hari lagi.

“Kami sudah tahu pelaku perekamnya, ternyata bosnya Bosowa Taksi Online yang menyusup masuk dalam LMP yang sedang berdiskusi ringan dengan saya. Itupun yang dibahas sudah dimuat di beberapa media, jadi kami menganalisis saja apa yang disajikan media kepada pembacanya,” tuturnya.

Baca juga: Cawalkot Makassar Danny Pomanto Diperiksa Polisi Terkait Video Bagi-bagi Beras

Karena itu, melalui kuasa hukumnya, Ilham Rasyid telah melaporkan kasus dugaan tindak pidana pencemaran nama baik ke polisi.

"Tadi malam (Sabtu 5/12/2020) juga kita sudah laporkan ke Polrestabes Makassar terkait tindak pidana pencemaran nama baik melalui ITE. Kuasa hukum saya melaporkan orang yang merekam, mengedit dan menyebarkan. Kita sudah tahu orangnya dan kita tunggu pihak penyidik menindak lanjuti laporan tersebut,” kata Danny.

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Wakil Presiden RI ke-12 Jusuf Kalla (JK), Husain Abdullah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) memanggil calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

Permintaan itu untuk mengklarifikasi beredarnya rekaman suara Danny, berkaitan penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Dalam rekaman tersebut, JK dituding sebagai dalang di balik penangkapan Edhy.

"Saya cuma mau bilang, salah apa Pak JK kepada Danny Pomanto, sehingga tega-teganya memfitnah seperti itu? Danny seperti tidak punya lagi sopan santun sedikit pun kepada sosok yang dihormati semua kalangan,” ujar Husain dalam keterangannya, Sabtu (5/12/2020).

Ia juga menyinggung soal falsafah orang Bugis-Makassar terkait adat dan istiadat dalam menghormati orangtua.

"Saya yakin kalau orang Bugis-Makassar tidak gampang mengumbar fitnah seperti itu, karena secara budaya dan agama tahu resikonya, bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan,” sambung dia.

Ia juga menerangkan bahwa sejak tak lagi menjabat sebagai wakil presiden, JK lebih banya disibukkan dengan aktivitas sosial.

Oleh karena itu, menurut dia, tidak masuk akal bila JK mengusik kehidupan orang lain.

Lebih jauh, Husain menambahkan, Danny bakal berhadapan dengan hukum apabila terbukti rekaman tersebut merupakan suaranya.

"Danny tentu akan berhadapan dengan hukum. Apalagi melibatkan KPK, sehingga KPK pun perlu mengklarifikasi dan membersihkan dirinya dari tuduhan Danny Pomanto,” tegasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com