KOMPAS.com- Di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Jateng, sebanyak 179 siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu diketahui setelah ada delapan siswa yang mengalami batuk hingga demam.
Sedangkan di Pamekasan, Jawa Timur, pengepungan rumah Mahfud MD oleh massa dianggap hanya inisiatif dari sekelompok orang.
Oleh sebab itu korlap aksi unjuk rasa di Polres Pamekasan sebelum penggerudukan itu terjadi tak mau bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:
Baca juga: Pengakuan Sahrul, Kapten Kapal Karam: Kami Terkatung-katung 12 Jam di Laut
Hasilnya, sebanyak 179 orang siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu mulanya diketahui dari delapan siswa yang mengalami gejala mengarah ke Covid-19.
Setelah mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka, delapan siswa sekolah asrama tersebut mengalami demam, batuk serta kehilangan indra penciuman atau anosmia.
Dari 27 siswa yang menjalani tes swab awal, mereka semua dinyatakan positif Covid-19.
Dinas Kesehatan lalu melakukan tracing dengan mengetes 196 siswa.
"Hasilnya hari ini tambah 152 siswa yang positif Covid-19. Sehingga total yang positif 179 orang. Yang sudah dinyatakan sembuh 5 orang tinggal 174 siswa yang masih menjalani perawatan," kata Ketua DPRD Jateng Bambang Kisriyanto.
Menyusul temuan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana menunda rencana pembelajaran tatap muka (PTM).
"Kemungkinan besar (PTM Januari 2021) belum karena kalau kita melihat pertumbuhan di seluruh dunia seperti ini apalagi yang di Jawa aja tumbuhnya kaya gini lebih baik kita hati-hati," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada wartawan, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Bermula 8 Siswa SMK Batuk dan Anosmia, Terbongkar 179 Siswa Positif Covid-19