Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nenek Lumpuh di Pematangsiantar Pasrah Tenggelam Saat Banjir

Kompas.com - 05/12/2020, 21:03 WIB
Teguh Pribadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Lena Sianturi (70) pasrah saat banjir merendam rumahnya. Nenek lumpuh ini mengaku rela tenggelam karena tak punya tempat pengungsian.

Banjir melanda rumah Lena dan puluhan rumah penduduk di Gang Kenanga, Kelurahan Tambun Nabolon, Siantar Martoba, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis (3/12/2020).

Malam itu sekitar 20.00 WIB, kata Lena, hujan lebat melanda dan air mulai masuk ke dalam rumahnya. Waktu itu ia dan suaminya, Sariaman Malau, berada di dalam rumah.

Baca juga: Sudah 2 Pekan Jalan Penghubung Rohul-Bengkalis Terendam Banjir

Lena yang tak bisa berjalan hanya duduk menyaksikan air mulai meninggi.

Suaminya pun mulai panik lalu mengangkat kursi ke atas tempat tidur dan mendudukkan Lena di atasnya.

"Waktu itu aku sudah pasrah, kalau mau mati biar lah mati tenggelam aku. Karena yang ku pikir kemana lagi aku mau mengungsi. Apalagi aku tidak bisa jalan," ucap Lena, ditemui di sebuah rumah tak jauh dari rumah tinggalnya, Sabtu (5/12/2020).

Lena pun terjebak tak bisa bergerak diatas genangan air. Tak lama setelah itu BPBD Kota Pematangsiantar turun ke lokasi.

Baca juga: Cerita Saksi Dahsyatnya Banjir Medan: Awalnya Gerimis, dalam 15 Menit Banjir Sudah 2 Meter

Dengan perahu karet Tim BPBD menjemput Lena. Namun saat itu Ia menolak dan memilih bertahan.

Hingga tetangganya, Dumaria Sianturi, memberi tempat pengungsian kepada Lena dan Suaminya. Kini ia tinggal di sebuah rumah kosong milik Dumaria.

"Ku dengar dia enggak mau dijemput, jadi aku bilang sama orang BPBD supaya dia tinggal di rumah ini. Ketepatan lagi kosong. Namanya sesama manusia kita punya kasih," ujar Dumaria.

Selamat dari banjir, Lena tak kuasa menahan sedih. Pasalnya tidak ada harta benda miliknya yang terselamatkan. Kecuali pakaian lusuh yang ia kenakan.

Lain lagi kondisinya masih belum sehat total sejak mengalami peristiwa kecelakaan. Ini kedua kalinya ia ditabrak pemotor saat berjalan kaki.

Kini tangan kirinya masih dibalut kain. Sebelum peristiwa banjir, ia hanya tinggal di rumah dirawat oleh Suaminya yang bekerja sebagai pemulung barang bekas.

Baca juga: Ajak Teman Lihat Banjir Bandang, Remaja Ini Malah Terseret Arus, Temannya Tewas

"Hanya pakaian yang ku kenakan inilah yang selamat. Semua sudah terendam banjir. Seingatku ada beras satu karung di rumah mungkin itu sudah hanyut," ucapnya sedih.

Hingga Sabtu sore, air masih menggenangi rumah Lena dan puluhan rumah lainnya. Warga lain memilih mengungsi ke rumah sanak saudara.

Plh Sekda Kota Pematangsiantar, Kusdianto, sebelumnya mengunjungi lokasi banjir.

Selain menyedot air yang menggenangi rumah warga, pihaknya berencana membuka dapur umum di sekitar lokasi banjir.

Baca juga: BPBD Sumut akan Cari Korban Hilang Banjir di Medan Selama 7 Hari

Penyedotan, kata Kusdianto, dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemko Pematangsiantar.

"Kita juga akan membuat dapur umum di sekitar lokasi banjir. Kepada masyarakat agar selalu waspada mengingat curah hujan yang cukup tinggi. Tetaplah menjaga kebersihan lingkungan," kata Kusdianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com