Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Dahsyatnya Banjir Medan: Awalnya Gerimis, dalam 15 Menit Banjir Sudah 2 Meter

Kompas.com - 05/12/2020, 19:00 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Diperingatkan istri, relakan mobil terendam banjir

Di sebelah rumah Defri, rumah nomor J21, AM Pane juga harus merelakan mobilnya (Datsun Go) terendam banjir di garasinya. Mobil tersebut tidak sempat diselamatkannya.

Dijelaskannya, sebelum banjir, pada pukul 22.00 WIB, dia bersama istrinya pergi keluar mencari makan menggunakan salah satu mobilnya, Nissan Evalia.

Saat itu, memang kondisi sedang gerimis.Malam itu, dia mendengar sekuriti mengumumkan kepada warga bahwa telah terjadi banjir.

Dia sempat melihat beberapa orang dan kendaraan keluar dan masuk di perumahan. Dia sendiri juga sempat 2 kali keluar masuk saat itu.

Terakhir kali saat dia hendak mengambil mobil Datsun-nya, air sudah semakin tinggi.

Sekuriti perumahan yang melihatnya mau kembali ke rumah menghalanginya karena air semakin tinggi. Begitupun istrinya mengatakan bahwa banjir yang terjadi tidak seperti biasanya.

Dihalangi istri

"Istri bilang, tak bisa lagi ini bang. Makin tinggi airnya. Makanya kami di pos sekuriti pertama aja waktu itu. Kalau kupaksa ke rumah ambil mobil ini, entah gimana lah. Betul kata istri," katanya sambil menunjukkan bekas tinggi air di rumahnya.

AM Pane yang sudah 2 tahun tinggal di situ menjelaskan, saat ini yang paling dibutuhkan oleh masyarakat adalah bantuan untuk membersihkan lumpur.

Pasalnya, banjir ini berakibat pada rusaknya sebagian besar rumah warga yang terdampak. Banyak bagian-bagian rumah yang rusak dan kemungkinan tidak bisa digunakan lagi.

"Apa ya, kalau ada yang bisa membantu membersihkan banjir lumpur ini, sangat senang kami. Soalnya, sekarang ini air dan listrik padam, mau apapun tak bisa. Kalau saya dan istri bisa lah ke rumah keluarga di Mariendal sana, yang lain gimana, kasihan mereka," ujarnya.

Korban banjir diungsikan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara, Riadhil Akhir Lubis mengatakan, berdasarkan temuan dari Basarnas, ada 5 korban banjir yang ditemukan meninggal dunia dan masih melakukan pencarian terhadap 1 orang korban banjir lagi yang hilang.

Pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap korban.

"Basarnas sudah bekerja sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setiap hari, sampai kita dapatkan 1 lagi. SOP-nya itu 7 hari. Kalaui tidak dapat, dinyatakan hilang. Dan ada 1 lagi di rumah sakit sedang dirawat," katanya.

Dijelaskannya, saat ini warga yang menjadi korban banjir diungsikan di Balai Desa Tanjung Selamat dan sebagian lagi di Arhanud.

Menurutnya, semua kebutuhan logistik kepada pengungsi dipenuhi.

"Di sini, ada 343 orang. Ditempatkan di Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanud," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com