Hari mengklaim aksinya tersebut bukan perintah dari Sujud.
Aksi copot kaus SanDi itu merupakan sikap pribadi masing-masing kader.
"Pak Sujud (mendukung paslon lain) bukan karena pribadinya. Tapi, ingin Kabupaten Malang ada perubahan yang signifikan. Tetapi garis partai berbeda dengan pemikiran beliau. Kami yang di sini tanpa ada koordinir dari Pak Sujud," kata dia.
Bahkan kader partai banteng yang tergabung dalam Relawan Merah Putih itu siap dipecat dari PDI-P karena telah membelot dari keputusan DPP.
Baca juga: Konflik Internal, Kader PDI-P di Kabupaten Malang Alihkan Dukungan ke Paslon Lain
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Darmadi belum merespons ketika dikonfirmasi soal aksi pencopotan kaus.
Untuk diketahui, Pilkada Kabupaten Malang diikuti oleh tiga pasangan calon.
Paslon nomor urut 1 Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) diusung oleh koalisi Malang Makmur.
Paslon nomor urut 2 Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub) yang diusung oleh koalisi Malang Bangkit dan paslon nomor urut 3 Heri Cahyono-Gunadi Handoko dari jalur independen.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor : Robertus Belarminus)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.