KOMPAS.com - Kemisan (35) warga Kulon Progo menghilang dari rumahnya pada awal Desember 2019. Setahun kemudian, Kemisan kembali ke keluarganya dan tiba di rumahnya pada Rabu (2/12/2020).
Ternyata Kemisan tinggal di panti rehabilitasi di Surabaya setelah ditemukan Satpol PP di jalanan sekitar setahun lalu.
Rupanya Kemisan berjalan kaki dari Kulon Progo dengan menggunakan sandal jepit ke Surabaya. Sedangkan jarak antara Kulon Progo ke Surabaya sekitar 400 kilometer.
Saat terjaring operasi Satpol PP, kondisi Kemisan sangat memprihatinkan. Ia terkena penyakit kulit parah yang dipenuhi bintik putih serta gatal.
Baca juga: Satu Tahun Hilang, Kemisan Rupanya Jalan Kaki 400 Km dari Kulon Progo ke Surabaya
Kemisan kemudian dimasukkan ke panti rehabilitasi. Selama setahun dirawat di panti tersebut, Kemisan mulai bisa diajak bicara.
Kepada petugas, Kemisan bercerita jika ia berasal dari Kokap, Kulon Progo. Petugas di Surabaya kemudian menghubung Dinas Sosial Wates.
“Setelah perawatan setahun baru bisa diajak komunikasi. Ia mengaku berasal dari Kokap, Kulon Progo.Dinsos Surabaya menghubungi Dinsos Wates melalui Kasi Rehabilitasi, lalu disampaikan ke saya untuk melaksanakan asesmen."
"Kemudian, Kemisan diterima Dukuh (kepala dusun) dan kakaknya,” kata Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kokap, Taufik via pesan.
Baca juga: Selama November, Kasus Positif Covid-19 di Kulon Progo Tambah Hampir 100 Persen
Pria tersebut memiliki riwayat sakit syaraf di otak sehingga harus menjalani terapi obat yang panjang.
Saat Kemisan terakhir kali meninggal rumah pada Desember 2019 lalu, sang kakak, nasiran sedang pergi bekerja.
Kemisan pergi meninggalkan rumah tanpa membawa barang apapun termasuk surat identitas. Keluarga tak mencari Kemisan karena tidak tahu kemana harus mencari Kemisan.
Baca juga: Rantai Penularan Klaster Dukcapil Kulon Progo Sulit Diputus, Ada 108 Kasus Positif Covid-19
Kepergian pria 35 tahun tanpa pamit itu bukan lah yang pertama. Kemisan pernah meninggalkan rumah dan berjalan kaki ke Yogyakarta, Banyumas hingga Solo.
Biasanya setelah menghilang beberapa hari, Kemisan akan kembali ke rumahnya.
Selain tak tahu harus mencari kemana, keluarga Kemisan mengaku tak mencari karena alasan ekonomi. Dengan keterbatasan dana, mereka tak bisa mencari Kemisan begitu saja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.