MALANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan aliran lahar dingin hingga memutus akses jalan beraspal beredar di media sosial Twitter.
Salah satu akun pengunggah video itu menyebutkan bahwa aktivitas lahar dingin itu terjadi akibat letusan Gunung Semeru.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat mengatakan, gambar di dalam video itu bukan di kawasan Gunung Semeru.
Video itu hoaks alias miss konteks dengan narasi yang dibangun.
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Muntahkan Lava Pijar
Sarif menduga, aliran lahar dingin yang memutus jalan seperti di dalam video itu merupakan kejadian di luar negeri.
"Informasi pastinya sih tidak tahu di mana. Sepertinya di luar negeri itu. Dilihat dari tiang listrik dan mobil-mobilnya sepertinya bukan di Indonesia. Tapi, saya tidak tahu pasti lokasinya," kata Sarif, melalui sambungan telepon, Jumat (4/12/2020).
Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi mengungkapkan hal yang sama.
"Itu hoaks," kata Wawan, melalui pesan singkat.
Hadi menuturkan, aliran lahar dingin sisa material letusan Gunung Semeru memang terjadi pada Kamis (3/12/2020). Namun, tidak seperti dalam video itu.