Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Hektare Lahan Hutan Longsor dan Timbun 50 Hektare Sawah Warga

Kompas.com - 04/12/2020, 18:20 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Hutan seluas 25 hektare di kawasan Gunung Pipiti, Desa Cisewu Kecamatan Cisewu, Jumat (4/12/2020) siang, mengalami longsor.

Tanah longsor dari hutan tersebut meluncur deras ke daerah yang lebih rendah dan menimbun kurang lebih 50 hektare lahan pertanian dan tanah darat.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan yang dihubungi Jumat (4/12/2020) sore membenarkan adanya bencana tanah longsor di Kecamatan Cisewu tersebut.

“Area yang longsor adalah hutan di pegunungan seluas kurang lebih 25 hektare dan material longsorannya menimbun lahan pertanian warga yang ada di bawahnya seluas kurang lebih 50 hektare,” katanya.

Baca juga: Longsor Jalan Medan-Berastagi, Satu Sopir Truk Tewas, Lalu Lintas Lumpuh Total

Tubagus menuturkan, material longsoran memang tidak sampai mengenai permukiman.

Namun, ada warga dari dua Rukun Tetangga (RT) di Kampung Cigentur, Desa Cisewu, yang sementara ini diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“Ada 100 KK dengan jumlah jiwa ada 282 orang yang sementara ini diungsikan di gedung sekolah MI An-Nur Kampung Cigentur karena longsoran masih terus terjadi dan rumah-rumahnya terdampak langsung,” katanya.

Selain di MI An-Nur Cigentur, menurut Tubagus, ada juga warga yang mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Desa Cisewu sebanyak 100 orang. Rumah mereka kondisinya saat ini juga ikut terancam jika terus terjadi longsor susulan.

“Jadi sampai hari ini warga yang ada di pengungsian akibat longsoran tersebut jumlahnya mencapai 382 orang,” katanya.

Sebelumnya, Kamis (3/12/2020), bencana longsor juga terjadi di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, yang menyebabkan ruas jalan provinsi penghubung Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dengan Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, terputus serta menimbun 15 rumah warga.

Sampai saat ini, menurut Camat Talegong Frederico Fernandes, jumlah rumah yang tertimbun menjadi 18 unit dan 55 terancam.

Semua warga yang rumahnya terancam masih tinggal di tempat pengungsian di gedung SMPN 1 Talegong.

“Sekarang semua warga sudah dievakuasi, sudah kosong (kampungnya),” katanya.

Baca juga: Longsor di Garut Timbun 20 Rumah dan Tutup Jalan Provinsi

Frederico menuturkan, kondisi kawasan yang longsor sampai Jumat (4/12/2020) masih terus mengalami pergerakan. Karena itu, pihaknya berharap ada upaya penelitian terkait kondisi tanah di wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com