KOMPAS.com - KPU kembali menggelar debat Pilkada Solo 2020 dengan menghadirkan kedua pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), Kamis (3/12/2020) malam.
Beberapa hal dibahas dalam debat bertajuk 'Memajukan Surakarta sebagai Kota Budaya yang Inovatif dalam Keberagaman Melalui Kolaborasi dan Penguatan Civil Society' tersebut.
Mulai dari wadah orang-orang kreatif yang diberi nama creative hub, jalan layang, sungai bawah tanah hingga kereta bawah tanah.
Sebelum debat berlangsung, pasangan Bajo datang semobil, sedangkan Gibran-Teguh datang tak bersamaan.
Sempat diwawancara wartawan, Bagyo mengatakan tidak memiliki persiapan namun sudah mengetahui kebutuhan Kota Solo.
"Tidak ada persiapan. Seperti biasa. Kita sudah tahu kebutuhan Kota Solo itu apa," ucap Bagyo.
Sedangkan Gibran mengaku telah melakukan persiapan berupa simulasi sebelum debat digelar.
Baca juga: Jelang Debat Gibran dan Bajo Putaran Kedua Nanti Malam, Ini 4 Hal Penting yang Perlu Diketahui
Antara lain dengan melakukan restrukturisari kredit UMKM, program padat karya dan pembebasan retribusi UMKM.
Selain itu, Gibran akan membuat creative hub sebagai tempat berkumpulnya anak muda untuk memunculkan pemikiran dan ide kreatif.
"Inti dari creative hub adalah untuk mewujudkan kreativitas dan membangun networking. Di dalam creative hub nanti kita bentuk ekosistem bisnis yang dikomandoi oleh anak-anak muda," kata Gibran.
"Creative hub ini membuat peluang anak muda tetap kreatif dan produktif di era pandemi. Kita siap bersaing di revolusi industri 4.0," sambung dia.
Baca juga: Debat Pilkada Solo, Bajo Pertanyakan Kemampuan Gibran Lestarikan Budaya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.