Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garut Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Kompas.com - 04/12/2020, 06:46 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan ini, Pemerintah Kabupaten Garut, jauh-jauh hari sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai upaya membangun kewaspadaan.

"Surat edaran bupati soal kesiapsiagaan menghadapi bencana dan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sudah disebar ke tiap kecamatan," jelas Tubagus Agus Sofyan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Kamis (3/12/2020).

Penetapan status ini, membuat aparat pemerintahan dan masyarakat di daerah rawan bencana hidrometeorologi menjadi lebih waspada.

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Intai Cianjur di Akhir Tahun, Warga Diminta Waspada

 

Makanya, seperti kasus longsor di Talegong, meski skalanya besar, tidak sampai memakan korban jiwa karena potensi bencana sudah terdeteksi sejak dini.

"Sejak tiga hari sebelumnya forkopimcam sudah meminta warga untuk mengungsi karena ada potensi longsoran," katanya.

BPBD Kabupaten Garut sendiri, menurut Tubagus mencatat sejak awal Januari 2020 hingga Oktober 2020, telah terjadi 240 kejadian bencana yang didominasi oleh kejadian longsor dan banjir.

"Memang dari data PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), risiko tanah longsor dan banjir di Garut masuk kategori menengah hingga tinggi," katanya.

Baca juga: Dari La Nina, Potensi Tsunami hingga Banjir, Jabar Bersiaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Banjir dan longsor

Potensi bencana longsor, menurut Tubagus tersebar hampir di seluruh kecamatan yang ada di Garut. Dari 240 kejadian bencana, 113 diantaranya adalah longsor dan 46 kejadian bencana banjir.

Potensi bencana banjir dan longsor ini, menurut Tubagus masih berpeluang besar terjadi di Garut mengingat saat ini baru awal musim penghujan.

"Prediksi BMKG musim hujan di Garut sekarang baru awal, diperkirakan hujan masih akan terjadi dan puncaknya Februari nanti," katanya.

Karenanya, menurut Tubagus, BPBD sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa, terutama di wilayah selatan Garut yang terbilang rawan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat mitigasi bencana dengan membuat pemetaan lokasi rawan bencana.

"Kita juga mrnghimbau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan untuk lebih waspada, kalau ada hujan besar dan lama, mengungsi saja dulu untuk meminimalisir korban," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com