Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Dokter Sardjono Meninggal karena Covid-19 | Ribuan Orang Menonton Turnamen Sepak Bola

Kompas.com - 04/12/2020, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sardjono seorang dokter di Pamekasan meninggal dunia karena Covid-19 pada Rabu (2/12/2020) dini hari.

Hanya berselang beberapa jam, sang istri pun menyusul tiada. Suami istri tersebut meninggal dunia bergiliran pada hari yang sama.

Sebelum meninggal, Sardjono melakukan perawatan mandiri di rumahnya sejak sepekan terakhir.

Sementara itu di Kota Serang, ribuan orang menonton turnamen sepak bola di Lapangan Glora Graha Ciboga, Kecamatan Walantaka pada Rabu (2/12/2020).

Turnamen sepak bola antar-kampung tersebut tak memiliki izin dari Satgas Covid-19 dan tidk diketahui oleh petugas kepolisian.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Dokter Sardjono meninggal karena Covid-19

Ilustrasi pasien Covid-19 (DOK. SHUTTERSTOCK) Ilustrasi pasien Covid-19
Sardjono seorang dokter di Pamekasan meninggal dunia karena Covid-19 pada Rabu (2/12/2020) dini hari.

Hanya berselang beberapa jam, sang istri pun menyusul tiada. Suami istri tersebut meninggal dunia bergiliran pada hari yang sama.

Sebelum meninggal, Sardjono melakukan perawatan mandiri di rumahnya sejak sepekan terakhir.

Lantaran tak kunjung sembuh, Sardjono lalu dibawa ke Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan pada Selasa (1/12/2020).

Dokter spesialis radiologi tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan tubuh lemas dan sesak napas.

Rencananya, Sardjono akan dirujuk ke rumah sakit lain di Surabaya. Tetapi, karena rumah sakit di Surabaya penuh, tidak ada satu pun rumah sakit yang siap menerima dokter Sardjono.

"Semua rumah sakit di Surabaya penuh saat Sardjono akan dirujuk," tutur Ketua Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat.

Baca juga: Kisah Pilu Dokter Sardjono dan Istrinya, Meninggal Bergiliran karena Covid-19 di Hari yang Sama

2. Istri dokter Sardjono juga meninggal

Ilustrasi pasangan hidupShutterstock Ilustrasi pasangan hidup
Istri Sardjono, Martini (60), meninggal dunia menyusul suaminya karena terpapar Covid-19.

Martini meninggal dunia di Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan, Rabu (2/12/2020) petang.

Rumah sakit tersebut juga digunakan oleh Sardjono selama menjalani perawatan, sebelum meninggal dunia pada Rabu dini hari.

Hal terseebut dibenarkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pamekasan, Sigit Priyono.

"Martini menyusul suaminya dr Sardjono meninggal dunia karena keduanya sama-sama positif Covid-19," kata Sigit.

Kondisi kesehatan Martini sempat membaik beberapa saat setelah dirawat di rumah sakit sejak hari Selasa kemarin.

Namun, kondisinya berubah menurun setelah kematian suaminya. Bahkan, pernafasannya dibantu dengan ventilator.

"Kemungkinan besar Martini tertular suaminya yang lebih awal sakit dan meninggal," ungkap Syaiful Hidayat.

Baca juga: Menyusul Suaminya, Istri Dokter Sardjono Meninggal akibat Covid-19

3. Ibunda Mahfud batal diungsikan

Rumah Menkopolhukam Mahfud MD di Pamekasan didemo ratusan warga, Selasa (1/12/2020).KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN Rumah Menkopolhukam Mahfud MD di Pamekasan didemo ratusan warga, Selasa (1/12/2020).
Menyusul aksi massa beberapa hari lalu, rumah Mahfud MD di Pamekasan kini dijaga oleh 30 personel.

Para personel tersebut adalah aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri.

Jumlah personel meningkat setelah sebelumnya rumah yang ditinggali ibunda Mahfud MD itu hanya dijaga tiga personel.

Penjagaan dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan supaya kejadian tersebut tak kembali terulang.

Adanya jaminan keamanan tersebut membuat ibunda Mahfud MD, Khadijah batal diungsikan.

Khadijah yang sudah berusia 90 tahun, rentan sakit dan ditakutkan tak kerasan di tempat tinggal yang baru.

"Kami khawatir setelah diungsikan ke rumah lain, dalam waktu singkat Bunda Khadijah minta Baca juga: Fakta Terbaru Pasca-demo di Rumah Mahfud MD, Ibunda Batal Diungsikan, Polisi Periksa Peserta Aksi

4. Sungai Serayu meluap

Ruas jalan provinsi di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tergenang banjir akibat luapan Sungai Serayu, Kamis (3/12/2020).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Ruas jalan provinsi di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tergenang banjir akibat luapan Sungai Serayu, Kamis (3/12/2020).
Ruas jalan provinsi di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tergenang banjir pada Kamis (3/12/2020).

Banjir tersebut disebabkan karena meluapnya Sungai Serayu sejak Kamis pasgi.

Akibatnya arus lalu lintas di jalur tersebut lumpuh. Ruas jalan tersebut hanya bisa dilalui truk besar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah sepeda motor terpaksa harus dinaikkan ke gerobak untuk melintasi banjir.

Ruas jalan yang tergenang sekitar 100 meter dengan kedalaman antara 50 sentimeter hingga 80 sentimeter.

"Semakin ke tengah, airnya semakin tinggi," ujar Kanit Binmas Polsek Patikraja Agung Setiawan di lokasi.

Untuk itu, arus lalu lintas sementara waktu dialihkan melalui Purwokerto.

Baca juga: Sungai Serayu Meluap, Jalan Provinsi di Banyumas Lumpuh

5. Ribuan orang nonton turnamen sepak bola

Ilustrasi sepak bola.shutterstock Ilustrasi sepak bola.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang W Hari Pamungkas mengaku baru mengetahui adanya turnamen sepak bola di Lapangan Glora Graha Ciboga, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.

Ia mengatakan turnamen sepak bola antar-kampung yang memperebutkan hadiah kerbau itu tidak memiliki izin dari Satgas Covid-19.

"Tidak ada rekomendasi dari gugus tugas sesuai surat edaran kepala daerah, tidak merekomendasikaan kegiatan kerumunan," ujar Hari kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).

Meurutnya gugus tugas di tingkat kecamatan melakukan pengawasan. Bahkan, kata dia, aparat penegak hukum (APH) dapat melakukan tindakan tegas jika terjadi kerumunan dengan membubarkan kegiatan.

"Bisa dibubarkan juga sama APH sebenarnya, cuma melihat kekuatan masa dengan APH juga kan," kata Hari.

Baca juga: Turnamen Sepak Bola Ditonton Ribuan Orang, Satgas: Sebenarnya Bisa Dibubarkan, Cuma...

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman, Fadlan Mukhtar Zain, Rasyid Ridho | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com