KOMPAS.com- Seorang sopir bus di Lamongan, Jawa Timur diturunkan paksa di tengah jalan.
Tak hanya itu warga dan pengendara lain memukuli dan mengejar sopir tersebut.
Penyebabnya sopir itu dianggap ugal-ugalan dan tak mau menaati aturan.
Padahal saat itu kondisi jalan tengah macet parah hingga menyebabkan warga dan pengguna jalan lainnya merasa emosi.
Baca juga: Kisah Pilu Dokter Sardjono dan Istrinya, Meninggal Bergiliran karena Covid-19 di Hari yang Sama
Kemudian, kata Harun, sebuah bus tiba-tiba mencoba menyerobot masuk ke jalur berlawanan.
Padahal, kondisi jalan ketika itu sedang macet parah.
Geram dengan aksi sopir tersebut, pengendara lain dan warga menunggu bus berhenti.
Mereka lalu memukuli sopir tersebut.
Sopir bus pun berupaya melarikan diri namun tetap dikejar oleh warga yang marah.
Baca juga: Video Viral Sebuah Bus Lawah Arah Saat Macet, Sopir Akhirnya Kabur karena Dipukuli Massa
Harun mengatakan kasus tersebut menjadi bahan evaluasi bagi jajarannya, terutama polisi yang bertugas di satuan lalu lintas.
Meski akhirnya kejadian itu diselesaikan secara kekeluargaan namun ia meminta polisi tetap sigap jika ada persoalan di jalan raya.
Sebab, penyelesaian masalah dengan main hakim sendiri tidak dibenarkan.
"Kepada jajaran Satlantas sudah saya perintahkan, manakala ada kemacetan langsung melakukan pengamanan. Kalau ada yang masih menyerobot harus dilakukan tindakan tegas, penilangan dan tindakan tegas lainnya, karena menyerobot seperti itu sangat membahayakan sekali," kata Harun.
Baca juga: Fakta Terbaru Pasca-demo di Rumah Mahfud MD, Ibunda Batal Diungsikan, Polisi Periksa Peserta Aksi
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @berita_lamongan pada Selasa (1/12/2020).
Video yang dilihat puluhan ribu kali tersebut menunjukkan sebuah bus yang berada di jalur padat.
Terlihat pula saat sopir bus dikejar oleh pengendara dan warga sekitar di Jalan Raya Babat, Lamongan.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor : Dheri Agriesta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.