KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule membantah informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 pusat yang menyebut ada penambahan 1.755 kasus baru di Papua pada Kamis (3/12/2020).
Silwanus mengatakan, angka yang disampaikan pemerintah pusat adalah jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Papua selama dua pekan terakhir, bukan penambahan kasus per hari ini.
Kekeliruan data, ujar Silwanus, terjadi karena Kementerian Kesehatan menerapkan sistem baru yaitu komputerisasi dalam proses pencatatan kasus terkonfirmasi Covid-19.
Baca juga: Satgas Daerah Bantah Data Pemerintah Pusat Sebut Papua Miliki Kasus Covid-19 Tertinggi
Namun, pada pelaksanaannya tidak berjalan lancar sehingga tiap provinsi kembali diminta memasukkan data secara manual.
Baca juga: Sebaran 8.369 Kasus Covid-19, Tertinggi Papua
Karena data dikirim per hari dan dihitung secara akumulatif, maka terkesan bahwa penambahan kasus dalam sehari seperti melonjak.
"Jadi awalnya Satgas di Kementerian Kesehatan menciptakan sistem, all record namanya, dengan maksud kita tidak lagi melakukan secara manual. Dalam perjalanannya, kondisi itu belum berjalan sebagaimana mestinya, sehingga data-data tersebut tidak bisa ditarik. Kemudian mereka meminta kepada kita untuk segera melaporkan secara manual," ujar Silwanus saat dihubungi, Kamis.
Hal lain yang dianggap bisa memberikan gambaran bahwa tidak mungkin ada penambahan 1.755 kasus Covid-19 di Papua adalah keterbatasan alat pemeriksaan swab, baik PCR atau pun TCM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.