Banjir di Purbalingga Capai 1 Meter, 250 Keluarga Bertahan di Rumah

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Sebanyak 250 kepala keluarga di Desa Kalialang, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, memilih bertahan di rumahnya masing-masing.

Padahal, banjir yang terjadi Kamis (3/12/2020) dini hari tersebut masuk ke dalam rumah mencapai satu meter.

Kepala Desa Kalialang Beti Yuni Rahayu mengatakan, banjir terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi mengakibatkan Sungai Klawing yang berada di batas desa meluap.

Sementara air mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 01.30 WIB.

“Ada sekitar 250 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, paling parah ada di Kadus 2 masuk rumah setinggi 1 meter, sementara di jalan desa setinggi 50 sentimeter,” katanya saat ditemui Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Ruang Isolasi Darurat Covid-19 di Purbalingga Terendam Air, 36 Pasien Dipindah

Menurut Beti, peristiwa banjir besar terakhir kali melanda desanya pada tahun 2000 atau 20 tahun lalu.

“Lansia dan anak kecil kami evakuasi di rumah warga yang tidak tergenang, protokol tetap kami lakukan dengan membagikan masker terhadap pengungsi,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi banjir susulan, pemerintah desa telah berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan dari Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).

“Petugas dan relawan akan bersiaga mengantisipasi banjir susulan, sementara titik kumpul ada di aula kantor desa, ibu-ibu PKK juga telah membentuk dapur umum, vitamin juga nanti dibagikan,” terangnya.

Baca juga: 6 Desa di Purbalingga Terendam Banjir hingga 1,5 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Diberitakan sebelumnya, sebanyak enam desa di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terendam banjir, Kamis (3/12/2020).

Ratusan jiwa terpaksa mengungsi karena air masuk ke dalam rumah hingga ketinggian lebih dari satu meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Umar Fauzi mengatakan, banjir terjadi akibat luapan Sungai Klawing. Desa yang terdampak yakni Desa Jetis, Gambarsari, Muntang, Kalialang, Sumilir dan Toyareja.

“Proses evakuasi mulai kami lakukan tadi malam pukul 22.00 WIB, terkonsentrasi di titik SDN 1 Jetis kurang lebih 150 orang, Balai Desa Toyareka 30 dan Balai Desa Gambarsari lebih dari 100 orang,” pungkasnya.