Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mayat Perempuan di Kebun Salak, Terungkap 7 tahun Kemudian, Dibunuh Kekasih karena Cemburu

Kompas.com - 03/12/2020, 16:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mayat seorang perempuan menggunakan daster biru ditemukan di kebun salak di Candibinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada  4 Februari 2013.

Menurut Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto, selama tujuh tahun identitas mayat tersebut tak terungkap.

Polisi baru mengetahui identitas mayat tersebut, setelah pelaku pembunuhan ditangkap.

"Ditemukan jenazah di kebun salak dan pelakunya pada saat itu tidak diketahui dan baru tertangkap kemarin," kata Yulianto, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: 7 Tahun Jadi Misteri, Kasus Mayat Perempuan di Kebun Salak Sleman Akhirnya Terungkap

Penemuan mayat tersebut berawal saat Sarjono, salah satu petani mencium bau busuk saat memetik salah.

Karena curiga, Sarjono pun mencari sumber bau busuk tersebut. Betapa terkejutnya Sarjano, saat menemukan mayat perempuan berdaster biru dengn luka di leher dan kepala.

Mayat tersebut ditutupi daun-daun salak.

"Keluar darah dari telinga, mulut dan juga bagian kaki," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis (3/12/2020).

Penemuan kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Mengungkap Misteri Mayat Pria Mengambang dengan Tangan Terikat Rantai dan Beton di Sungai Banyuasin

Identitas terungkap setelah pelaku ditangkap

Selama tujuh tahun polisi melakukan penyelidikan.

Berdasarkan keterangan saksi dan petunjuk yang ada, pelaku pemmbunuhan adalah EBP (39) warga Kediri Jawa Timur.

EBP kemudian ditangkap di Sidoarjo pada Rabu (2/12/2020) malam.

Kepada polisi, EBP mengaku jika mayat yang ditemukan di kebun salak adalah kekasihnya yang bernama Sri Utami (39) warga Muntuk Dlingo, Bantul.

Baca juga: Perempuan yang Tewas di Pinggir Jalan di Semarang Dibunuh Kekasih Gelap, Dicekik karena Tagih Utang

Sri tewas setelah dipukuli EBP dengan menggunakan helm.

EBP mengaku tega membunuh korban karena ia cemburu kerap dibanding-bandingkan dengan laki-laki laiin.

"Motifnya pelaku ini cemburu karena sering dibanding-bandingkan dengan laki-laki lain. Berdasarkan keterangan sementara ini sudah direncanakan, jadi ada waktu pelaku ini berpikir untuk menghabisi korban ini," tutur Burkan.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Perempuan dalam Kardus, Diduga Dibunuh Kekasih, Ditemukan Surat Cinta

Dari tangan tersangka, pelaku mengamankan satu unit motor, satu helm full face, dan sebuah kaca helm full face yang ditemukan di lokasi kejadian.'

"Helm full face berwarna hitam ini yang digunakan untuk memukul korban," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini EBP sedang menjalani pemeriksaan di kantor polisi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com